SOLOPOS.COM - Gunungan sampah di TPA Piyungan, Senin (11/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Masalah lingkungan berupa perluasan TPA Piyungan

Harianjogja.com, BANTUL—Warga memberi sinyal kuat menolak rencana perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Piyungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski belum melakukan sosialisasi terkait rencana itu, warga dari dua dusun di sisi selatan TPA Piyungan menegaskan tidak setuju dengan rencana itu. Kedua dusun itu masing-masing adalah Dusun Depok dan Guyangan, Desa Wonolelo Kecamatan Pleret.

Kepala Dusun Depok Paiman M.Khobir mengakui, warganya dipastikan menolak jika area TPA Piyungan itu diperluas ke arah selatan. Kendati menurutnya wilayah Depok tak masuk area perluasan, dia khawatir, dampak perluasan itu mengakibatkan air di wilayahnya terkontaminasi.

Seperti diketahui, Dusun Depok dilalui oleh sungai kecil yang merupakan anak dari Sungai Pecing. Ia khawatir, sungai yang menjadi satu-satunya sumber air bersih bagi 210 kepala keluarga (KK) di wilayahnya itu akan tercermar sampah.

“Buktinya sekarang di [Dusun] Banyakan dan Sitimulyo yang terdampak langsung, airnya itu
sudah tak bisa dipakai. Sudah tercemar. Kami tak mau seperti itu,” ungkapnya saat dihubungi Senin (11/5/2015) siang.

Senada, Kepala Dusun Guyangan, Zainudi mengakui belum secara resmi mengeluh dan laporan, namun warganya sudah kerap mendesuskan perihal ketidaksetujuan mereka akan perluasan TPA itu ke arah selatan.

Selain kekhawatiran pencemaran air, warga juga mengeluhkan bau tak sedap yang bersumber dari gunungan sampah di TPA Piyungan itu. Diakuinya, Dusun Guyangan yang letaknya cukup jauh dari lokasi TPA saja, bau tak sedap sudah tercium.

“Apalagi nanti kalau diperluas ke arah selatan,” keluhnya.

“Jadi ya saya harap ke pemerintah yang berwenang, untuk berpikir masak-masak sebelum bertindak,” harapnya.

Kepala Desa Wonolelo Pujiastuti mengakui, hingga kini memang tak ada satu pun warganya yang melayangkan laporan dan keluhan langsung terkait TPA itu ke pihak pemerintah Desa Wonolelo. Itulah yang mengakibatkan pihaknya pun tak dapat bertindak apa-apa.

“Kaitannya dengan perluasan wilayah ke selatan, kami sama sekali belum dikomunikasikan kok,” ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY Rani Sjamsinarsi membenarkan, di tahun 2016 mendatang, pihaknya berencana menambah luas area TPA Piyungan seluas dua hektare. Sementara untuk titik perluasannya, ia memperkirakan akan melakukannya ke arah selatan.

Secara keseluruhan, pihaknya menargetkan luas lahan TPA Piyungan mencapai 20 hektare. Hal itu dilakukannya dengan alasan untuk memperpanjang umur TPA.
“Sekaligus untuk mewadahi investor yang akan menghandle teknologi pengelolaannya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya