SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Masalah lingkungan dari peternakan bebek.

Harianjogja.com, SLEMAN – Warga dua Dusun Potrojayan dan Macanan, Madurejo, Prambanan, Sleman mengeluhkan adanya perternakan bebek yang tidak berizin di tengah-tengah kedua kampung tersebut, pasalnya pengelolaan kotoran hewan ternak di peternakan tersebut tidak dilakukan dengan baik sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap bagi warga sekitar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga, Wagimin mengatakan, belum genap satu tahun adanya peternakan bebek tersebut sudah banyak dikeluhkan warga sekitar. Pemilik peternakan yang diketahui bukan merupakan warga asli desa tersebut juga diketahui belum membuat izin untuk membuat perternakan tersebut.

“Dulu awalnya hanya membuat rumah, tapi setelah jadi lahan belakang rumah ternyata dijadikan peternakan bebek dan tidak ada omongan atau koordinasi dengan warga sekitar,” katanya, Minggu (14/8/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengatakan sebenarnya warga sekitar tidak mempermasalahkan adanya peternakan bebek di tengah desa, namun pengelolaan peternakan yang baik sehingga tidak menyebabkan bau kotoran bagi warga sekitar.

Di daerah tersebut memang sekiranya ada dua hingga tiga peternakan bebek, namun semua dikelola dengan baik sehingga tidak meninbulkan bau. Hanya satu lokasi tersebut inilah yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga.

Warga lain yang rumahnya berjarak tidak jauh dari lokasi peternakan namun enggan disebutkan namanya, mengatakan karena warga geram mereka sempat mengadukan kejadian ini ke pihak kelurahan. Kemudian pemilik yang tinggal di Papua tersebut dipanggil untuk menemui pemerintah desa untukmembuat izin serta membenahi peternakannya.

“Beberapa bulan yang lalu pemiliknya sudah pernah dipanggil, namun sepertinya belum juga membuat izin karena kalau mengurus izinkan perlu tanda tangan dari tetangga laini belum ada yang meminta berarti belum mengurus,” ujar dia.

Ia bersama warga yang lain meminta adanya tindakan tegas dari pemerintah desa terkait adanya peternakan ini, pasalnya warga menilai bau yang ditimbulkan dari kotoran bebek ini sangat membuat mereka tidak nyaman.

“Yang menjadikorban itu ada dua dusun Potrojayan dan Macanan, mungkin radius baunya bisa sampai 500 meter apalagi kalau malam dan anginnya besar pasti bau sekali,” katanya.

Seharusnya, kata dia, pemilik memang harus mengelola secara baik minimal pengelolaan kotorannya karena itu penyebab utama bau yang tidak sedap tersebut. Warga sendiri sekarang juga masih bingung sebab puluhan kali upaya untuk memotres adanya pengelolaan peternakan tersebut belum juga diindahkan oleh pemiliknya.

“Apalagi di dalam (peternakan) itu ada ribuan bebek, bisa dibayangkan seperti apa baunya tiap pagi yang harus dihadapi oleh warga,” ujarnya.

Wartawan Harianjogja.com mencoba untuk meminta konfirmasi apakah peternakan tersebut saat ini sudah berizin atau belum, namun rumah yang digunakan sebagai peternakan tersebut kosong dan pekerja yang biasanya mengurusi peternakan tersebut juga tidak ada dilokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya