SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur (JIBI/Solopos/Dok)

Masalah lingkungan mengenai air sumur yang tercemar air laut tengah menjadi perhatian.

Harianjogja.com,BANTUL — Dinas Kesehatan Bantul angkat tangan terkait intrusi air laut yang mencemari belasan sumur milik warga Pantai Samas, Srigading, Sanden. Warga setempat dilanda krisis air bersih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengatasi persoalan ini, Kepala Seksi (Kasi) Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Matra Dinas Kesehatan Bantul Yanatun Yunadiana menyatakan pengecekan dilakukan untuk melihat kondisi sanitasi di Pantai Samas. Menurut Yanatun, keberadaan sumur-sumur warga di pesisir pantai tersebut sangat rawan mengalami intrusi air laut karena lokasinya berdekatan dengan pantai. Gelombang tinggi semakin memperbesar risiko intrusi air laut ke sumur warga.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saat ini warga semakin merasakan pencemaran karena jumlah air bersih di dalam tanah juga berkurang,” lanjutnya, Selasa (12/7/2016).

Ia mengimbau warga bertahan mencari air bersih ke sumur-sumur tetangga yang tidak tercemar. Sembari menunggu hujan turun. Yanantun juga mengingatkan agar warga tidak mengonsumsi air asin tersebut. Air laut berdampak buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi.

“Air laut itu kan banyak mengandung garam, kalau diminum bisa kekurangan cairan. Justru tambah haus. Kalau digunakan untuk mencuci juga tidak bersih,” imbuhnya lagi.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Anton Viktori merekomendasikan warga Pantai Samas untuk melaporkan krisis air bersih itu ke BPBD. Laporan tersebut kata dia dapat menjadi masukan dan pertimbangan BPBD apakah perlu mengirim air bersih ke Pantai Samas atau tidak.

“Saat ini laporan intrusi air laut belum ada. Sebaiknya dilaporkan saja dulu. Tapi belum bisa dipastikan apakah akan ada pengiriman air atau tidak,” kata Anton Viktori. Selama ini kata dia, pengiriman air bersih biasanya dilakukan di lokasi kekeringan akibat kemarau panjang bukan karena kasus pencemaran air laut.

Warga Pantai Samas Joko Susilo sebelumnya mengatakan, intrusi air laut tersebut sudah terjadi sejak dua pekan terakhir dan sangat terasa pekat dalam sepekan terakhir. “Jangankan manusia, hewan saja enggak mau minum air ini karena asin. Terpaksa untuk minum beli air galon,” tutur Joko Susilo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya