Masa swasembada beras telah lewat

JAKARTA: Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriyantono mengatakan masa swasembada beras telah lewat dan kini mulai mengekspor.

“Kita tidak lagi bicara mengenai swasembada beras karena masa itu telah lewat,” kata Mentan Anton kepada wartawan seusai membuka seminar ketahanan pangan di Jakarta, Selasa (5/5).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Mentan, indikasi ketersediaan beras yang memenuhi kebutuhan itu dilihat dari kestabilan harga.

“Saya tidak bicara angka, karena angka bisa dimanipulasi. Tapi kenyataannya harga beras relatif stabil. Hal itu menandakan bahwa ketersediaan beras lebih dari cukup,” katanya dalam sambutan seminar yang diselenggarakan oleh Pengelolaan Sumberdaya Alam (PSDA) Watch bekerja sama dengan Departemen Pertanian.

Kendati demikian, Mentan tidak mengesampingkan kemungkinan impor beras untuk ketahanan pangan.

Mentan tidak sependapat dengan beberapa kalangan yang mempertanyakan kebijakan impor beras.

Mentan menganalogikan bahwa negara-negara seperti Amerika Serikat saja menyeimbangkan antara ekspor dan impor bahan pangan.

Ia mencontohkan, AS tercatat sebagai pengekspor daging terbesar, tapi pada saat yang sama negara itu juga sebagai pengimpor daging terbesar.

Mentan menyebutkan, produksi padi secara nasional tahun 2008 mencapai 60,28 juta ton atau meningkat 5,45 persen dibandingkan tahun 2007.

Peningkatan produksi padi juga diikuti dengan kenaikan sumber-sumber produksi pangan strategis lainnya, seperti jagung, kedelai, dan gula masing-masing meningkat 19,36 persen, 28,47 persen, dan 14,28 persen dibandingkan dengan tahun 2007.

Sedangkan untuk pangan hewani seperti daging sapi, daging ayam, telur dan ikan pada 2009 masing-masing meningkat sebesar 31,93 persen, 16,08 persen, 7,7 persen, dan 2,88 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Dengan peningkatan produksi pangan secara berkelanjutan menunjukkan bahwa kondisi ketahanan pangan kita saat ini masih cukup kuat,” katanya.

Disinggung mengenai swasembada kedelai, Mentan mengatakan pihaknya memproyeksikan swasembada bahan baku tempe dan tahu itu akan dicapai pada 2014. (Antara)