SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja, Edy Heri Suasana, menegaskan, Dinas Pendidikan Kota Jogja telah memberikan pengarahan kepada seluruh sekolah terkait kegiatan yang bisa dilakukan di masa orientasi siswa (MOS).

“Tidak diperbolehkan ada kegiatan kekerasan yang mengarah pada perploncoan. Kegiatan utama yang dilakukan selama MOP adalah mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru, termasuk pengajar, organisasi kesiswaan dan mata pelajaran yang akan diajarkan,” katanya, Sabtu (12/7/2014).

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Durasi pelaksanaam MOP, lanjut Edy, juga harus menyesuaikan jam sekolah dan tidak diperbolehkan digelar hingga sore hari, terlebih saat ini adalah Bulan Puasa.

“Untuk siswa SMP kelas 8 dan 9 atau siswa SMA/SMK kelas 11 dan 12, kegiatan belajar mengajar diisi dengan pendalaman materi keagamaan,” katanya.

Ia menyebutkan salah satu kegiatan pada MOS adalah siswa diajak membersihkan coretan-coretan di tembok lingkungan sekolah. Selain itu, kegiatan MOS juga akan diisi dengan pengenalan budaya Jogja.

“Kebetulan, kegiatan MOP digelar hingga Kamis [17/7/2014] yang bertepatan dengan Kamis Pahing. Nanti akan diperkenalkan mengenai budaya Jogja mulai dari seni tradisional, hingga tata krama dan tata berbusana dalam budaya Jogja,” katanya.

Pemerintah Kota Jogja telah menetapkan kebijakan mengenai panggunaan pakaian tradisional khas Jogja sebagai pakaian dinas. Pakaian tersebut wajib dikenakan setiap Kamis Pahing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya