SOLOPOS.COM - Presiden-Wapres Pasoepati periode 2021-2024, Maryadi Gondrong (kanan) dan Agus Ismiyadi (kiri) bersama Ketua Majelis Paoepati, Ekya Sih Hananto, di Balai Persis Solo, akhir pekan lalu.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah tokoh Pasoepati tak mempermasalahkan penambahan masa jabatan presiden Pasoepati dari dua tahun menjadi tiga tahun.

Perubahan tersebut tercantum dalam amendemen AD/ART organisasi yang berlaku mulai masa kepemimpinan Maryadi Gondrong-Agus Ismiyadi. Namun para sesepuh mewanti-wanti agar masa jabatan tersebut tak molor lagi dalam praktiknya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sesuai AD/ART baru, Gondrong-Agus bakal menakhodai Pasoepati tahun 2021-2024. Sebelumnya perubahan garis organisasi, mereka diproyeksi menjabat tahun 2021-2023. Tokoh Pasoepati Korwil Pasar Kliwon, Yudhi Winarno, mengaku tak kaget dengan amendemen masa jabatan tersebut. Dia mengatakan hal itu merupakan gagasan yang sudah lama dibahas di internal Pasoepati.

Baca Juga: 540 Rumah Terdampak Bencana Angin Kencang di Nguntoronadi Wonogiri, 1 Orang Meninggal Dunia Tertimpa Pohon

Masa jabatan dua tahun yang sebelumnya diemban Aulia Haryo Suryo (Rio)-Surya Panca (2018-2020) dinilai belum efektif untuk menjalankan seluruh program kepengurusan. Pemberian kartu tanda anggota (KTA) bagi seluruh anggota Pasoepati menjadi salah satu program yang belum rampung dalam era Rio-Panca.

“Waktu dua tahun ternyata masih kurang untuk menyelesaikan semua program DPP. Akhirnya teman-teman melakukan kajian dan sepakat masa jabatan tiga tahun menjadi waktu ideal dalam kepengurusan Pasoepati,” ujar Yudhi saat dihubungi Solopos.com, Selasa (2/2/2021).

Sensitivitas

Yudhi tak menampik penambahan masa jabatan Presiden Pasoepati ini memicu sensitivitas mengingat Solo akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023. Rumor menyebut perubahan masa jabatan dilakukan agar kepengurusan sekarang dapat mengawal ajang besar yang mestinya digelar tahun ini tersebut.

“Tentu saja ada sedikit sensitivitas. Namun bagi saya yang terpenting program bisa benar-benar berjalan dan kepengurusan tidak molor lagi,” ujar Yudhi.

Kepengurusan DPP pernah molor cukup lama ketika ketentuan masa jabatan di AD/ART masih dihitung dua kompetisi. Pasangan Bimo Putranto-Ginda Ferachtriawan yang memimpin periode musim 2013-2015 baru mengakhiri masa jabatannya pada 2018 karena PSSI sempat membekukan liga.

Baca Juga: Dapat Ganti Rugi Tol Rp1,249 Miliar, Warga Sidoharjo Klaten Ini Ingin Beli Sawah dan Ganti Mobil

Sesepuh Pasoepati, Prapto Koting, tak menyoal perubahan masa jabatan di AD/ART terbaru. “Kalau sekarang masa jabatannya tiga tahun ya disesuaikan saja. Organisasi tentu patokannya AD/ART dalam menjalankan tugas.”

Ketua Majelis Pasoepati, Ekya Sih Hananto, mengatakan amendemen AD/ART terkait masa jabatan sudah dikaji secara terukur melalui sejumlah diskusi hingga rapat komisi organisasi Kongres VIII. Pihaknya memastikan tidak ada penambahan masa jabatan lagi meski kompetisi tahun ini tak bergulir. “Dalam AD/ART jelas, masa jabatan tiga tahun. Gondrong-Agus akan memimpin mulai 10 Januari 2021 sampai 10 Januari 2024,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya