SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo Aris Budi Sulistyo (tengah) sedang memberi pengarahan kepada pemain. JIBI/dok

Masa depan pelatih Persis Solo Aris Budi Sulistyo masih belum diputuskan manajemen Persis.

Solopos.com, SOLO — Nasib Pelatih Persis Solo, Aris Budi Sulistyo (ABS), hingga kini masih menjadi tanda tanya. Apakah pelatih asal Karanganyar ini akan dipertahankan atau digantikan dengan pelatih yang baru, hingga kini manajemen Persis yang saat ini ditangani PT Persis Solo Saestu belum memutuskan.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Posisi ABS sebagai pelatih Persis saat ini memang meragukan. Kondisi ini tak terlepas dari kegagalannya membawa Persis tampil garang di Piala Kemerdekaan.

Dalam besutan ABS, Persis hanya mampu bertahan hingga babak penyisihan Grup C. Padahal, semula ia ditargetkan manajemen bisa membawa Persis minimal masuk ke babak final turnamen bentukan Kemenpora itu.

Kegagalan ini pun tak ayal membuat suporter geram dan mendesak agar ABS segera digantikan. Meski demikian, manajemen Persis belum bisa memberikan keputusan dan memilih untuk menunggu hasil evaluasi yang akan dilakukan dalam rapat jajaran direksi.

“Memang mas Aris gagal membawa Persis tampil berprestasi di Piala Kemerdekaan. Tapi, semua keputusan akan kami tentukan dalam rapat direksi yang digelar dalam waktu dekat ini. Entah dia akan diganti atau dipertahankan, keputusannya nanti dalam rapat,” ujar Direktur Tehnik dan Olahraga Persis, Totok Supriyanto, saat dihubungi Espos, Rabu (26/8/2015).

Totok mengaku saat ini fokus manajemen adalah memenuhi kewajibannya melunasi gaji para pemain. Meski pun belum mendapat pelunasan match fee dari Tim Transisi Kemenpora, Totok mengklaim pembayaran gaji per laga maupun uang harian bagi para pemain sudah dibayar secara lunas.

Direktur Keuangan Persis, Wahyu Haryanto, mengaku total biaya yang telah dikeluarkan manajemen untuk membayar gaji pemain per laga berikut uang harian selama satu bulan adalah Rp187 juta. Padahal dari match fee yang dijanjikan sebesar Rp250 juta, Persis baru menerima kurang dari setengahnya, yakni Rp75 juta.

“Otomatis kami harus nombok lebih dulu untuk melunasi gaji para pemain per pertandingannya. Untuk memenuhinya kami ambilkan dari uang perusahaan,” tutur Wahyu.

Meski demikian, manajemen masih memiliki tunggakan gaji kepada para pemain. Sebab dalam kontrak awal dengan para pemain, manajemen sepakat untuk membayar gaji pemain secara penuh selama satu bulan dalam Piala Kemerdekaan ini.

Gaji satu bulan itu dibayarkan Persis dalam delapan tahap karena perkiraan semula Persis bakal bertanding hingga ke final. Setiap tahapnya diberikan setelah para pemain menjalani laga atau setelah mendapatkan match fee dari Tim Transisi sebesar Rp50 juta per laga.

Namun, karena Persis hanya mampu melakoni lima laga maka angsuran gaji yang diberikan masih kurang tiga tahap. Kekurangan ini akan dibayarkan Persis setelah mendapat pelunasan match fee dari Tim Transisi. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya