SOLOPOS.COM - Jacksen F Tiago (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Masa depan pelatih asal Brasil, Jacksen F Tiago untuk menangani Persela Lamongan masih belum ada kejelasan. Pelatih yang sempat mengarsiteki Persipura itu sedang bernegosiasi dengan salah satu klub asal Malaysia.

Harianjogja.com, LAMONGAN — Manajemen Persela Lamongan semakin intens mendekati sejumlah pelatih yang masuk kriteria yang mereka tentukan. Bahkan, beberapa pelatih sudah dihubungi. Namun, hingga kini manajemen belum menemukan pengganti Stefan Hansson yang mundur seusai Persela dikalahkan Persipura (23/5/2016) dalam laga lanjutan ISC A 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dua nama pelatih yang disebut-sebut sudah dirayu adalah Aji Santoso dan Jacksen F. Tiago. Hal itu diakui CEO Persela, Yuhronur Efendi.

“Benar, kami sudah kontak mereka, tapi hasilnya nihil,” akunya, Kamis (26/5/2016).

Persela dipastikan tidak bisa mendapatkan Aji Santoso lantaran mantan arsitek Timnas U-23 itu sudah menjalin kesepakatan dengan Persis Solo sebagai Direktur Teknik. Sementara untuk Jacksen masih harus menunggu dua hari ke depan.

Hasil pembicaraan yang dilakukan Yuhronur dengan Jacksen F. Tiago, Rabu (25/5/2016) siang, arsitek asal Brasil itu belum bisa menerima tawaran Persela karena dirinya sedang bernegosiasi dengan salah satu klub di Malaysia.

Jacksen masih meminta waktu hingga dua hari ke depan. Jika gagal sepakat, Jacksen bisa jadi menerima pinangan Persela. “Kami sudah kontak dengan Jacksen, tapi kemungkinannya sangat tipis,” ucap Yuhronur.

Selain kedua pelatih itu, ada dua pelatih asing yang melamar ke klub berjulukan Laskar Joko Tingkir itu. Namun, manajemen Persela belum bersedia membuka identitas pelatih tersebut. Mereka masih ingin mendengarkan masukan dari sejumlah asisten pelatih Persela saat ini maupun orang-orang yang mengetahui sepak terjang mereka.

Yuhronur menyebutkan kriteria pelatih yang diinginkan manajemen Persela adalah pelatih yang bisa mengangkat mental pemain, berbahasa Indonesia (untuk pelatih asing) dan punya nama besar. Bahasa memang menjadi kendala Stefan Hansson dalam berkomunikasi dengan Choirul Huda cs.

Tak sebatas itu, komunikasi yang lancar dianggap bisa memudahkan koordinasi di jajaran pelatih maupun dengan pemain sehingga instruksi dan keinginan pelatih bisa tersampaikan dan dicerna dengan baik.

“Kami butuh pelatih yang bisa memompa semangat pemain yang saat ini sedang runtuh. Salah satunya adalah nama besar pelatih. Kalau pelatihnya berkualitas, saya yakin mental pemain akan terangkat, percaya diri pun meningkat,” kata Yuhronur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya