SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Lurah Suraksosihono alias Mas Asih, juru kunci Merapi, mengikuti Salat Id di Musala shelter Plosokerep, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (30/8/2011) pagi.

Dalam Lebaran kali ini, Asih mengaku merasakan sesuatu yang berbeda ketimbang tahun sebelumnya. “Tahun ini terasa lebih akrab karena memang bukan hanya warga Kinahrejo yang tinggal di shelter ini melainkan juga dusun lainnya,” ujar dia saat ditemui harianjogja.com di rumahnya usai salat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, persamaan senasib sepenanggungan mengakrabkan para warga. Terkait, perayaan Idulfitri yang berbeda-beda, ia menilai, hal tersebut bukanlah sebuah masalah yang harus dibesar-besarkan. Setiap orang, sambungnya, memiliki pedoman dan keyakinan masing-masing.

“Saya sendiri tidak berpedoman pada aliran apapun, melainkan pada kesepakatan di antara warga,” tukas pria kelahiran 44 tahun silam ini.

Salat Id di shelter tersebut diikuti sekitar 500 warga dengan imam berasal dari KUA Cangkringan.(Harian Jogja/NIN)

 

kredit foto: Mas Asih (HARIAN JOGJA/SWITZY SABANDAR)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya