Ma\'ruf Amin Siap Jadi Cawapres Jokowi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Haji (KH) Ma’ruf Amin mengaku siap menjadi cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Nama Ma’ruf Amin memang masuk dalam daftar kandidat cawapres Jokowi sejak beberapa waktu terakhir.</p><p>"Kalau bangsa negara memanggil, iya harus siap," kata&nbsp;<span>Ma’ruf Amin</span> saat menghadiri Zzikir Kebangsaan dalam menyambut HUT Ke-58 Ahdyaksa di Jakarta, Jumat (20/7/2018).</p><p>Kendati demikian, dia menyerahkan soal cawapres itu kepada Presiden Joko Widodo. "Jangan mengintervensilah," katanya.</p><p>Ma’ruf mengaku dirinya sampai sekarang belum ada komunikasi dengan Presiden <a href="http://news.solopos.com/read/20180719/496/928891/survei-lipi-jokowi-vs-prabowo-jomplang-jelang-pilpres-2019" target="_blank">Joko Widodo</a> terkait dengan cawapres tersebut. "Makanya, saya heran kenapa nama saya muncul? Dari mana? Bisa-bisaan media saja," katanya.</p><p>Rais Aam Pengurus Besar Nahdratul Ulama (PBNU) itu menegaskan kembali bahwa dirinya siap untuk mendampingi Jokowi pada Pilpres kalau negara dan bangsa memerlukkannya. "Kalau untuk pribadi, sebetulnya jadi ini [ulama] saja sudah cukup," katanya.</p><p>Sebelumnya, Ma&rsquo;ruf bertenger di tempat teratas daftar nama pemuka agama Islam yang layak menjadi calon wakil presiden buat tandem Jokowi dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Elektabilitasnya sebesar 21,0%, melebihi Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin (17,2%), Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi (12,3%), dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. (9,55%).</p><p>Nama-nama tokoh tersebut muncul ketika LSI menanyakan kepada respondennya gambaran ideal pemerintahan yang kuat bila Jokowi kembali memimpin negeri ini. Menurut responden, salah indikator kuatnya pemerintahan adalah bila presiden didukung oleh mayoritas pemuka agama berpengaruh.</p><p>Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengakui bahwa pendamping Jokowi dari kalangan pemuka agama Islam bisa mengikis isu primordial yang berpotensi menyerang mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Namun, tidak semua tokoh Islam dapat mengerek elektabilitas Jokowi, terlebih bila figur cawapres lebih dikenal dekat dengan kelompok oposan.</p><p>Dia mencontohkan Zainul Majdi atau <a href="http://news.solopos.com/read/20180716/496/928318/tgb-dulu-saya-dukung-prabowo-2014-pilpres-selesai-ya-selesai" target="_blank">Tuan Guru Bajang (TGB)</a> awalnya dianggap bagian dari poros bakal calon presiden Prabowo Subianto. Kendati TGB telah beralih menjadi pro-Jokowi, suara simpatisannya diprediksi tak ikut bergeser, kecuali di NTB. &ldquo;Menurut saya lebih nyaman Pak Jokowi ambil dari orang NU,&rdquo; kata Ray kepada&nbsp;<em>Bisnis,</em>&nbsp;Selasa (10/7/2018).</p><p>Dari empat tokoh agama yang masuk survei LSI, hanya Ma&rsquo;ruf Amin dan <a href="http://news.solopos.com/read/20180716/496/928318/tgb-dulu-saya-dukung-prabowo-2014-pilpres-selesai-ya-selesai" target="_blank">Mahfud M.D.</a> yang berasal dari kalangan&nbsp;<em>nahdliyin</em>. Adapun, Din Syamsuddin merupakan tokoh Muhammadiyah, sedangkan TGB adalah pentolan Nahdlatul Wathan (NW).</p><p>Survei digelar LSI sepanjang 28 Juni-5 Juli dengan mengambil sampel 1.200 responden dari seluruh Indonesia. Marjin kesalahan dalam survei sebesar +/-2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi