SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait meyakini bahwa Presiden <a href="http://news.solopos.com/read/20180419/496/911433/cyrus-network-head-to-head-jokowi-64-vs-prabowo-298" target="_blank">Joko Widodo</a> (Jokowi) akan bersua kembali dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.</p><p>&ldquo;Mudah-mudahan dalam waktu dekat ngobrol bareng dengan Pak Prabowo. Saya yakin tak lama lagi,&rdquo; tuturnya seusai acara diskusi <em>Pemilu dan Biaya Politik</em> di Jakarta, Jumat (20/4/2018).</p><p>Jokowi dan Prabowo digadang-gadang bertarung ulang di <a href="Jelang%20Pilpres%202019,%20Sandiaga%20Uno%20Dekati%20Ketua%20PPP%20Romahurmuziy" target="_blank">Pilpres 2019</a>. Namun, muncul pula wacana menyandingkan kedua tokoh tersebut dalam satu paket pasangan calon presiden dan wakil presiden.</p><p>Maruarar mengakui bahwa peluang duet Jokowi-Prabowo masih terbuka. Apalagi, kedua tokoh merajai survei elektabilitas capres 2019-2024 sehingga peluang memenangkan perebutan kursi RI-1 dan RI-2 semakin besar.</p><p>Meski demikian, Maruarar lebih menginginkan agar pertemuan Jokowi dan Prabowo bisa mencairkan tensi politik menjelang Pilpres 2019. Pengalaman juga menunjukkan kedua tokoh tersebut bersilaturahmi setelah bertarung di Pilpres 2014 yang dimenangkan Jokowi.</p><p>Selain dengan Prabowo, dia pun berharap Jokowi berjumpa dengan kelompok atau tokoh oposan yang kerap berseberangan dengan pemerintah. Jokowi, kata Maruarar, bersikap terbuka dengan berbagai kalangan termasuk menerima kritik mereka yang disampaikan obyektif.</p><p>&ldquo;Dengan Pak Amien Rais, dengan Pak Susilo Bambang Yudhoyono, dengan Partai Keadilan Sejahtera. Walau berbeda dan berkompetisi tak boleh memutus tali silaturahmi,&rdquo; ujarnya.</p><p>Jokowi hampir pasti mendapatkan tiket Pilpres 2019 setelah dideklarasikan PDIP, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sementara itu, Prabowo tinggal meminang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar bersama Gerindra memenuhi ambang batas pencalonan presiden dan wapres.</p><p>Maruarar mengatakan barisan parpol besar pendukung Jokowi kontras dengan Pilpres 2014. Ketika itu, justru <a href="http://news.solopos.com/read/20180421/496/911871/jelang-pilpres-2019-sandiaga-uno-dekati-ketua-ppp-romahurmuziy" target="_blank">Prabowo</a> lebih banyak menghimpun kekuatan politik yang bergabung dalam Koalisi Merah Putih.</p><p>Di samping itu, tambah Maruarar, elektabilitas Jokowi jelang kontestasi tahun depan lebih tinggi dari 5 tahun lalu. Menurut Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) ini, fakta tersebut membuat Jokowi lebih enteng dalam memilih pendampingnya.</p><p>Maruarar mengungkapkan sejumlah nama masuk radar sebagai tamdem mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Mereka antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi.</p><p>Selanjutnya, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, hingga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj. &ldquo;Yang nanti dipilih syaratnya memiliki elektabilitas, kecocokan, dan visi-misi,&rdquo; kata Anggota Komisi XI DPR ini.</p><p>Walau demikian, Ketua Departemen DPP PKS Bidang Politik Pipin Sopian tetap optimistis Jokowi dapat dikalahkan di Pilpres 2019. Indikasinya, kata dia, elektabilitas Jokowi belum aman karena masih di bawah 50%. &ldquo;Sikap kami adalah PKS partaiku, tahun 2019 ganti presiden,&rdquo; ujarnya di tempat yang sama.</p>

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya