SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WASHINGTON -&nbsp;</strong>CEO Facebook Mark Zuckerberg saat sidang Kongres menyatakan dia akan berusaha lebih keras untuk memblokir ujaran kebencian yang beredar di platform tersebut di kalangan pengguna Myanmar.</p><p>Facebook dituduh tidak cukup reaktif dalam mengatasi ujaran kebencian, padahal di Myanmar, platform tersebut menjadi media komunikasi yang cukup dominan.</p><p>"Apa yang terjadi di Myanmar adalah tragedi yang tragis, dan kami perlu bertindak lebih banyak," kata Zuckerberg dalam salah satu sesi persidangan yang berlangsung selama 5 jam, dikutip dari <em>Reuters, </em>Selasa (10/4/2018).</p><p>Zuckerberg menyatakan Facebook memperbanyak karyawan yang memahami bahasa Burma untuk menghapus konten yang meresahkan tersebut. "Sulit melakukanya tanpa orang yang bisa bicara bahasa lokal, dan kami perlu menambah drastis usaha kami di sana," kata Zuckerberg.</p><p>PBB sedang menyelidiki kemungkinan genosida di Myanmar, bulan lalu pejabat PBB menyatakan Facebook menjadi sumber propaganda anti-Rohingya. Kepala Misi Pencari Fakta PBB, Marzuki Darusman, yang juga mantan Jaksa Agung RI, menyatakan media sosial memegang peranan yang penting di Myanmar.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya