SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mencabut izin usaha distributor pupuk bersubsidi di Kabupaten Cilacap, Jateng. Penyebabnya distributor tersebut diketahui meminta tambahan atau menaikan harga pupuk bersubsidi kepada petani.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meresmikan desa inklusif di Jatisobo, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (19/11/2020). Ganjar juga menyebutkan jika Jateng mendapat tambahan kuota satu juta ton pupuk bersubsidi dan telah tiba untuk segera disalurkan ke petani.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sekarang ada tambahan satu juta ton pupuk bersubsidi. Maka saya minta segera dibagikan. Penyuluh membantu dan pengecer membantu. Jangan ada yang main-main, karena hari ini saya mencabut izin usaha satu distributor pupuk bersubsidi di Cilacap,” kata Ganjar.

Bernilai Ratusan Juta, Pengiriman 979.400 Batang Rokok Ilegal di Semarang Digagalkan

Ganjar mengatakan tidak akan main-main terkait penyaluran pupuk bersubsidi. Begitu mendapat laporan kecurangan distributor pupuk bersubsidi, akan langsung memberikan sanksi tegas.

“Tadi pagi, saya dapat laporan lagi, katanya yang subsidi habis. Kalau mau beli yang non-subsidi. Langsung saya minta itu dikejar, begitu ketahuan izinnya dicabut,” tegasnya.

Ganjar mengaku saat ini baru satu distributor yang dicabut izin usahanya. Tapi beberapa petani sudah melaporkan melalui media sosial (medsos) maupun secara langsung. Soal adanya praktik kecurangan dalam distribusi pupuk bersubsidi.

“Sekarang kami sebar ke medsos info itu, lengkap dengan nomor telepon yang menangani. Maka awas, kalau ada yang main-main soal ini, izin usahanya pasti tak cabut. Kalau ada petani yang diapusi [dibohongi], laporkan!” tegas Ganjar.

Kunjungi Barak Pengungsian di Balerante, BNPB Bantu Rp1 Miliar untuk Klaten

Kelangkaan Pupuk

Ganjar menegaskan akan terus memantau penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan. Tim khusus pemantau pupuk sudah ada dan melakukan pengawasan.

“Tidak hanya cabut izin usahanya, kalau ada yang menyelundupkan, saya pidanakan. Jangan main-main, karena ganggu petani saya,” tambah Ganjar.

Disinggung terkait kelangkaan pupuk di Jawa Tengah, Ganjar menerangkan bahwa itu karena ada keterlambatan pasokan akibat adanya pemotongan kuota. Kemarin-kemarin lanjut dia, jatah pupuk di Jawa Tengah hanya berkisar 42%.

“Kan kurangnya banyak sekali, maka kami menyalurkan itu kepada yang benar-benar berhak. Itu kemarin karena ada keterbatasan, tapi sekarang sudah ada tambahan satu juta ton di Indonesia, Jawa Tengah termasuk yang mendapatkan bagian itu,” ucapnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya