SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto KUNJUNGAN KE LOKANANTA-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu melihat ruang studio rekaman saat berkunjung ke Lokananta, Solo, Kamis (12/2/2012). Mari juga membeli sejumlah kepingan CD di lokasi tersebut.

KUNJUNGAN KE LOKANANTA-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu melihat ruang studio rekaman saat berkunjung ke Lokananta, Solo, Kamis (12/2/2012). Mari juga membeli sejumlah kepingan CD di lokasi tersebut. JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

SOLO–Keberadaan Lokananta di Kota Solo yang merupakan cikal bakal pengembangan industri kreatif di Indonesia, diakui membutuhkan perhatian lebih.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diakui Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif, Marie Elka Pangestu di sela-sela kunjungannya ke Studio Lokananta Solo, Kamis (16/2/2012) sore.

Marie menyatakan hingga kini pihaknya terus melakukan berbagai evaluasi guna memetakan berbagai jenis industri kreatif di Indonesia yang dinilai potensial untuk dikembangkan.

Melihat potensinya, Marie berpendapat perusahaan rekaman musik (label) pertama di Indonesia tersebut ke depan masih bisa dikembangkan. Di studio tersebut hingga kini masih tersimpan berbagai arsip berharga. Meskipun belum merancang program khusus demi pengembangan Lokananta, Marie mengaku pihaknya memberikan perhatian besar terhadap perusahaan yang merupakan salah satu cabang dari Perum PNRI tersebut.

“Ini merupakan bagian dari evaluasi yang kami lakukan untuk memetakan potensi-potensi yang ada. Kami memberikan perhatian besar terhadap keberadaan Lokananta yang merupakan cikal bakal pengembangan industri kreatif di Indonesia ini. Dari evaluasi yang kami lakukan terhadap apa yang ada saat ini, kami berharap bisa melakukan pemetaan agar ke depan berbagai jenis industri kreatif yang diciptakan dari sini dapat dikembangkan lebih lanjut,” ujar Marie kepada wartawan, Kamis.

Dari data yang diperolehnya, Marie yang siang itu didampingi Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), menyebutkan saat ini masih tersimpan hingga sekitar 5.600 judul rekaman lagu. Sayangnya, dari 32 mixer yang semula ada di Lokananta, saat ini hanya tinggal 26 mixer.

Kepala Cabang Perum Lokananta Solo, Pendi Haryadi mengakui Lokananta membutuhkan perhatian khusus dalam pengembangannya. Diungkapkannya, studio tersebut pernah memperoleh bantuan renovasi dari pemerintah pusat sekitar dua tahun yang lalu.

“Memang perlu perhatian agar ke depan keberadaan Lokananta ini lebih representatif,” kata Pendi.

(JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya