SOLOPOS.COM - Garuda Pancasila, lambang negara Republik Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara)

Meski dinilai sama-sama berbahaya, namun gerakan radikalisme dinilai lebih berbahaya

Harianjogja.com, SLEMAN—Saat ini ada kekuatan yang ingin merongrong kekuasaan dan ingin mengubah ideologi Negara. Pemerintah diminta tegas terhadap kelompok yang terus mengganggu stabilitas negara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPP) Keluarga Besar Marhaenisme Agus Subagyo mengatakan selain masalah terorisme, ada kekuatan dari kelompok radikalisme yang mengganggu stabilitas Indonesia. Meski dinilai sama-sama berbahaya, namun gerakan radikalisme dinilai lebih berbahaya.

“Kalau terorisme hanya mengganggu stabilitas dan keamanan, tapi radikalisme ini ingin merebut kekuasaan bahkan ingin mengubah ideologi dan dasar negara,” katanya di sela-sela Rakerda DPP Marhaen DIY, Minggu (16/7/2017).

Kehidupan berbangsa dan bernegara dalam NKRI merupakan komitmen yang dibangun oleh kelompok-kelompok pendiri banga waktu lalu. Tidak boleh kelompok tertentu saat ini dengan mudahnya ingin mengubah dasar negara. “Akan memberikan rekomendasi agar pada Rakernas di Bandung, kaum Marhaen mengambil sikap kepada pemerintah terkait kondisi bangsa ini,” ucap Agus.

Sekjen DPN Marhaenisme Gunung Rajiman menyatakan agar pemerintah menerapkan kembali idiologi Pancasila melalui segala kegiatan kemasyarakatan, sosial politik dan pemerintahan. Selain itu, generasi muda Sebagai pewaris bangsa dan negara dituntut memiliki semangat kesetiaan dan melestarikan Pancasila, UUD 1945 serta Kebhinekaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya