Marhaban ya Ramadan...

Alhamdulillaah, kita bertemu kembali dengan bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan al-Qur’an yang diturunkan di dalamnya, yakni bulan Ramadhan. Taburan pahala, kemuliaan, ampunan, rahmat dan keberkahan dari Allah SWT memenuhi udara, meliputi tubuh ruhani dan melenyapkan dahaga jiwa kita.
   
Suasana akan segera sangat berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Malam tak lagi sunyi namun ramai oleh ketekunan shalat lail yang ditegakkan, ayat-ayat al-Qur’an yang dilantunkan, kalimat-kalimat dzikir yang dilafalkan. Adzan yang dikumandangkan setiap kali waktu shalat tiba terasa lebih meresap di kedalaman hati.
   
Taushiyah di subuh hari terasa lebih membekas dan membangunkan kesadaran fithrah kita untuk setulusnya tunduk mematuhi perintahNya. Setiap kejadian dan peristiwa menjadi lebih bermakna dan membuahkan pelajaran berharga.
   
Subhaanallah indah sekali dan sangat membahagiakan. Bisa dimengerti jika para shahabat dulu menangis tersedu saat bulan Ramadan hendak berlalu. Berbeda jauh ketika wajah mereka cerah sumringah penuh rasa bahagia tatkala bulan Ramadan tiba.
Terlebih saat seperti itu, di hadapan mereka (para sahabat) Rasulullah SAW melisankan kemuliaan Ramadhan.
   
“Wahai manusia, kini telah dekat saatnya bagimu bertemu dengan bulan agung nan penuh barokah. Didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik ketimbang seribu bulan. Apabila telah tiba bulan Ramadan, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan dibelenggulah setan-setan. Pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu jahanam ditutup dan setan-setan dirantai.     Apabila tiba malam pertama bulan Ramadan, para setan dan jin Ifrith diborgol, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada satu pun yang dibuka, pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada satu pun yang ditutup, lalu ada suara penyeru : Hai Pecinta kebajikan, sambutlah! Hai pelaku kejahatan, berhentilah! Dan Allah berkenan pada setiap malam membebaskan orang dari api neraka” Kata Rasulullah.
   
Seruan itu sontak menghentakkan kesadaran jiwa para shahabat. Betapa sang kekasih (bulan Ramadan) telah sedemikian dekatnya. Persiapan segera lakukan untuk sebuah penyambutan tamu istimewa, kekasih hati yang sangat dicintai.

Keutamaan    
Karena bulan istimewa tentu memiliki keistimewaan dibanding bulan-bulan lain. Diantaranya, bulan yang diistimewakan oleh Allah SWT, baik karena keutamaan ibadah puasanya maupun banyaknya amal kebaikan yang dianjurkan diperbanyak pada bulan tersebut.
   
Didalamnya ada qiyam Ramadhan (shalat tarawih), tadarus Al-Qur’an, bershadaqah dan sebagainya.Ramadan adalah bulan seribu bulan (lailatul qadr) (67:1). Di bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilai dan keutamaannya lebih baik ketimbang seribu bulan, dan satu malam inilah yang disebut lailatul qadr.
   
Ramadan adalah bulan penuh ampunan. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan berharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
   
Dan juga bulan al-Quran (2:185). Ayat 185 surat al-Baqarah jelas menginformasikan bahwa di bulan Ramadhan itulah al-Qur’an diturunkan. Hal ini menunjukkan betapa mulianya Ramadan. Barangkali karena itu pula-lah Rasulullah SAW membiasakan diri setiap malam di bulan Ramadhan bertadarus al-Qur’an bersama malaikat Jibril.
   
Ramadan juga merupakan bulan penuh berkah. Berkah (barokah) ialah tambahan kebaikan (ziyaadatul khoir). Bulan tarbiyah (syahrut tarbiyyah). Keseluruhan amalan di bulan Ramadan sesungguhnya merupakan sarana pendidikan yang Allah SWT sediakan bagi hamba-hamba-Nya sehingga mereka akan meningkat kualitasnya yakni menjadi manusia yang bertaqwa.
   
Betapa mulia bulan Ramadhan dengan kemuliaan yang Allah tetapkan di dalamnya. Dan sungguh mulia orang-orang yang memperoleh kemuliaannya. Marhaban Ya Ramadhan!

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi