SOLOPOS.COM - SPBU Nglangon, Sragen. (Soloposs/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Tingkat konsumsi bahan bakar minyak atau BBM di Sragen selama Maret-April 2020 anjlok 25%-40%. Anjloknya permintaan BBM tersebut dipicu adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), larangan mudik, dan dampak sosial terkait wabah Covid-19.

Plt Direktur PT Bengkel Terpadu Sragen yang mengelola tiga unit stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), Supriyadi, mengatakan pembelian BBM anjlok.  Termasuk di tiga SPBU milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, yakni di SPBU Nglangon, Pilangsari, dan Tangen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam kondisi normal, konsumsi BBM di tiga SPBU Sragen tersebut bisa mencapai 80.000 liter per hari. Bahkan menjelang Lebaran bisa naik sampai 90.000 liter per hari. Namun, sekarang konsumsi BBM di tiga SPBU itu anjlok menjadi 60.000 liter per hari atau turun 25%-30% akibat wabah Covid-19.

“Penyebabnya ya tidak ada yang beli karena tidak ada aktivitas di jalan raya. Dari sektor pertanian juga belum banyak yang butuh BBM karena pasokan air irigasi masih cukup. Penurunan konsumsi BBM itu terjadi sejak akhir Maret saat ada kebijakan peliburan sekolah dan work from home, “ katanya kepada Solopos.com, Kamis (14/5/2020).

Bahaya, Makan Gorengan Saat Buka Puasa Tingkatkan Risiko Kanker

Konsumsi Turun Drastis

Dia menerangkan konsumsi yang turun drastis itu ada pada BBM jenis pertalite, yakni dari 10.000 liter menjadi 6.000 liter per hari (40%) di Tangen. Sementara di SPBU Nlangon turun dari 20.000 liter menjadi 14.000 liter per hari (30%).

Sedangkan di SPBU Pilangsari jumlah konsumsi pertalite turun dari 9.000 liter menjadi 7.000 liter (22,2%). Supriyadi menerangkan pendapatan harian saja sudah kelihatan anjlok sampai 40%.

“Dengan kondisi seperti itu, kami mengambil kebijakan untuk meliburkan sementara sebanyak 10 orang karyawan. Target pendapatan kami dalam catur wulan terakhir yang mestinya bisa mencapai Rp400,19 juta hanya tercapai Rp254,1 juta atau baru 63%. Lalu kekurangannya mau cari ke mana? Sementara harga masih tetap. Rata-rata hampir semua SPBU di Sragen nasibnya sama. Bahkan ada yang tutup di malam hari,” ujarnya.

Ada Ratusan Peternakan Babi di Karanganyar, 3 Kecamatan Ini Pusatnya

Terpisah, Kabid Pembinaan dan Pengembangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, Muh. Farid Wajdi, mengatakan permintaan BBM memang anjlok antara 25% sampai 40%. Hal ini terjadi sebagai dampak pemberlakukan PSBB di sejumlah kota dan larangan mudik.

“Penurunan terjadi selama Maret-April. Dengan larangan tersebut orang tidak bisa kemana-mana. Selain itu ada imbauan agar tetap tinggal di rumah itu ternyata juga berdampak,” jelasnya.

Peringatan WHO:  Virus Corona Mungkin Tidak Akan Pernah Hilang dari Bumi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya