SOLOPOS.COM - Ruang tunggu pasien ISPA di Puskesmas Karangmalang, Sragen. (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Jumlah pasien yang mengeluhkan Insfeksi Saluran Pernafasan Akut alias ISPA di sejumlah Puskesmas di Sragen meningkat. Sepanjang Maret 2020 ada ratusan warga yang memeriksakan kondisi kesehatan dengan keluhan tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, jumlah pasien ISPA di Puskesma Karangmalang, Sragen, selama Maret 2020 mencapai 362 orang. Jumlah pasien rawat jalan tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan Februari 2020 yang tercatat 324 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Kepala Puskesmas Karangmalang, Sragen, dr Haris Almaca, jumlah pasien ISPA melonjak hingga 11,73%. Dia mengatakan jumlah pasien meningkat seiring dengan adanya wabah virus corona.

Kasus Corona Solo Nambah Terus, Tinggal 5 Kelurahan yang Masih Bersih 

Lantaran tidak mau mengambil risiko, pihak puskesmas memisahkan antrean pasien dengan keluhan batuk, demam, dan sesak napas. Mereka ditempatkan di luar ruangan terbuka berkanopi atap galvalum dengan kursi berjarak sekitar 1 meter.

Pasien yang mendapat giliran periksa baru diizinkan masuk ke ruang pelayanan. Petugas pemeriksaan pun mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Berupa baju khusus, masker, sarung tangan, kacamata, dan sepatu. Petugas itu persis seperti paramedis yang ada di ruang isolasi rumah sakit penanganan pasien corona.

Menurut Haris, kebanyakan pasien di Sragen mengalami gejala ISPA akibat faktor cuaca. Jika jumlahnya terus menningkat, maka pihak puskesmas bakal membuat ruang terpisah bagi pasien ISPA.

Dampak Wabah Corona di Boyolali: 7 Perusahaan Rumahkan Karyawan 

“Kebanyakan keluhan ISPA itu karena faktor cuaca. Untuk 1-2 hari ke depan, kami akan bikinkan ruang tersendiri dan terpisah untuk pasien ISPA agar terpisah dengan pasien lainnya. Alurnya pasien ISPA harus cuci tangan dulu, dan mengisi semacam kuesioner di meja tersendiri, menyampaikan keluhan. Termasuk pernah kontak dengan orang di luar daerah atau orang dalam pemantauan (ODP) atau tidak,” ujar Haris saat dijumpai Solopos.com, Senin (6/4/2020).

Tak Mengarah ke Covid-19

Meski demikian, dia memastikan semua pasien dengan gejala ISPA di Puskesmas Karangmalang, Sragen, tidak mengarah ke Covid-19. Sebab, gejala yang dikeluhkan cenderung ringan.

Di Karangmalang, Sragen, juga belum ada kasus pasien dalam pengawasan (PDP) corona. Tetapi ada beberapa ODP yang dipantau ketat oleh tenaga medis.

Pemudik Berkurang, Posko Kesehatan di Teriminal Wonogiri Tutup

Jumlah ODP di Karangmalang, Sragen per Minggu (5/4/2020), naik menjadi enam orang yang sebelumnya hanya tiga.

“Susahnya dua ODP di antaranya pulang ke Solo. Karena saat di Karangmalang itu hanya berkunjung ke rumah eyangnya. Pemantauannya menjadi sulit karena ada di Solo. Apakah perlu berkoordinasi dengan Solo atau tidak kami masih berpikir karena harus menelusur alamat dua ODP tersebut di Solo,” ujarnya.

Tips Sehat Ibu Hamil Cegah Covid-19

Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, jumlah pasien ISPA Sragen paling dominan berada di Puskesmas Sidoharjo. Selama Maret 2020 tercatat ada 558 pasien dengan keluhan ISPA.

Sekretaris DKK Sragen Fanni Fandani menyampaikan jumlah pasien ISPA di Puskesmas Sidoharjo itu terdiri dari 246 pria dan 312 wanita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya