SOLOPOS.COM - Ilustrasi kejahatan jalanan atau yang populer di jogja dengan sebutan klitih. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Aksi klitih belakangan kembali marak terjadi di beberapa daerah memasuki Ramadan ini. Bupati Klaten, Sri Mulyani, meminta aparat polisi dapat menindak tegas jika aksi kekerasan jalanan itu terjadi di Kabupaten Bersinar.

“Kalau memang ada, saya minta Pak Kapolres bertindak tegas. Ambil saja. Jelas-jelas itu mengganggu kenyamanan bersama. Di bulan suci Ramadan ini diisi dengan hal-hal positif. Setan saja dibelenggu kok,” kata Mulyani, saat ditemui wartawan di Gedung Sunan Pandanaran Klaten, Jumat (8/4/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Disinggung pelaku klitih yang rata-rata usia remaja atau pelajar, Mulyani menjelaskan jika ditemukan ada pelaku tersebut di Klaten tentu bakal dilakukan pembinaan.

Baca Juga: Polres Klaten Gencar Operasi Persempit Aksi Klitih

“Apalagi kalau anak di bawah umur tentu ada pembinaan. Termasuk kepada orang tua. Anak di bawah umur jangan diberikan kendaraan agar tidak digunakan untuk melakukan aktivitas itu,” jelas Mulyani.

Ditemui terpisah, Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan upaya pencegahan aksi klitih salah satunya dengan menggandeng berbagai pihak termasuk desa hingga RT/RW guna menggencarkan sosialisasi ke warga.

“Biasanya saat Ramadan seperti ini banyak teman muda yang nongkrong saat ngabuburit atau malam menunggu sahur. Ini perlu diedukasi dari desa agar tidak melakukan hal-hal yang aneh. Sebisa mungkin ya diimbau di rumah karena masih kondisi pandemi Covid-19,” jelas dia.

Baca Juga: Diduga Jadi Pelaku Klitih di Boyolali, Remaja Solo Ditangkap Polisi

Sementara itu, video yang memperlihatkan warga menemukan benda berupa gir yang diikat pada tali sempat beredar pada Jumat pagi. Video itu salah satunya beredar di Instagram (IG) namun kemudian video itu dihapus. Diduga, video itu merupakan video lama.

“Sementara ini belum ada laporan yang kami terima,” kata Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo.

Kapolres menegaskan operasi skala besar digelar setiap hari untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat. Operasi digelar untuk penegakan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19 hingga antisipasi aksi kejahatan serta balap liar.

Baca Juga: Remaja Asal Solo Pelaku Klitih di Boyolali Ngaku, Bukan Kali Pertama

“Pada pukul 01.00 WIB hingga menjelang sahur ada operasi skala besar khususnya untuk mengantisipasi balapan liar dan tempat-tempat nongkrong di sana ada anak muda mabuk-mabukan. Setelah Subuh pun ada patroli antisipasi terkait petasan dan sebagainya,” jelas Kapolres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya