SOLOPOS.COM - Rumah warga di RT 001/ RW 002, Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, mengalami kerusakan parah akibat puting beliung yang terjadi Kamis (3/11/2022) sore. (Solopos.com/ Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SUKOHARJO — Dalam sepekan terakhir terjadi banyak bencana alam mulai hujan hingga angin kencang di Wilayah Sukoharjo, terutama pada Jumat – Sabtu (4-5/11/2022).

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, Senin (7/11/2022) di kantor BPBD Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada angin puting beliung yang terjadi di Desa Lengking, Kecamatan Bulu berdampak pada 57 rumah dengan kerusakan ringan sampai sedang,” kata Maryanto pada Solopos.com, Senin (7/11/2022).

Maryanto mengatakan kerugian tersebut dinilai tidak terlalu besar karena dampak yang ditimbulkan dari puting beliung hanya menerbangkan genting rumah warga.

Setelah terjadinya bencana, tim dari BPBD Sukoharjo bersama gabungan dari TNI, Polri, serta relawan berupaya membersihkan lokasi bersama warga.

Baca juga: Waspada! Bencana di Sukoharjo Meningkat, Total 34 Kejadian hingga Oktober Ini

Selain puting beliung yang terjadi di Desa Lengking, Kecamatan Bulu, hujan disertai angin kencang yang terjadi pada hari berikutnya, Sabtu (5/11/2022) pukul 14.30 WIB menyebabkan sejumlah pohon tumbang di Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

Dari hujan disertai angin yang terjadi Sabtu pekan lalu, terjadi pohon tumbang yang menimpa sebuah mobil di Gelora Merdeka, Jombor, Sukoharjo yang diperkirakan menelan kerugian kurang lebih Rp5 juta.

Selain Gelora Merdeka, pohon tumbang melintang di jalan juga terjadi di kawasan Dukuh Plosorejo, Gentan, Bendosari, yang melintang di jalan sehingga sempat menimbulkan kemacetan.

“Jalan dari arah Rumah Sakit Nirmala Suri menuju Gentan, sebuah pohon di Dukuh Plosorejo, dengan diameter 1 meter,” kata Maryanto.

Selain itu, sebuah pohon sukun menimpa kandang ternak milik warga Plosorejo RW 001/ RW 004, Gentan, Bendosari atas nama Tri Murti Ningsih.

Baca juga: Warga Nguter Sukoharjo Ngluruk ke Diskominfo, Minta Salinan Amdal PT RUM

Sebuah pohon tumbang melintang di jalan di Dukuh Daplang, RT 003/ RW 003, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari. Dari seluruh peristiwa pohon tumbang tersebut tidak menelan korban jiwa.

“Saat-saat ini perlu kita waspadai karena sudah memasuki musim hujan di bulan Oktober hingga November, kemungkinan terjadi cuaca ekstrim seperti hujan angin disertai petir,” lanjut Maryanto.

Maryanto mengimbau bagi masyarakat untuk tidak berteduh dan memarkir mobil di bawah pohon, baliho, atau tempat-tempat rawan untuk menghindari dampak dan korban jiwa.

Terkait maraknya pohon tumbang, BPBD bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, dalam penanganan pohon yang terlalu rimbun karena rawan tumbang.

“Pohon yang rimbun akan membebani jika terjadi hujan dan angin kencang, dampaknya jika bebannya terlalu besar akan tumbang. Jika cabang dan ranting itu imbang pengaruhnya tidak terlalu besar,” lanjut Maryanto.

Baca juga: Hujan Deras Picu Longsor di Jatipurno Wonogiri, 3 Rumah Warga Rusak

Maryanto mengatakan, risiko pohon tumbang kemungkinan terjadi karena beban air di tanah dan ranting pohon tidak seimbang sehingga akar tidak dapat menopang jika terjadi angin.

Maryanto memperkirakan cuaca ekstrem tersebut akan terjadi pada masa pergantian musim sekitar November. “Puncak dari hujan ekstrem kemungkinan pada masa pergantian musim sekitar November, mungkin bisa sampai Januari 2023,” lanjut Maryanto.

Jika terjadi hujan disertai angin saat di rumah, ia mengimbau pada masyarakat untuk menutup pintu dan jendela rapat sehingga angin tidak bisa masuk ke rumah. “Jika angin masuk, akan berpengaruh ke rumah tersebut,” lanjut Maryanto.

Selain itu, ia berpesan agar masyarakat mengungsi di tempat yang memiliki struktur bangunan kokoh. Bagi masyarakat yang memiliki struktur kerangka rumah rapuh agar segera diperbaiki.

“Jika kemungkinan rumahnya tidak kuat, yang mungkin kerangka tidak kuat atau terbuat dari bambu, agar mengungsi di rumah tetangga yang kokoh,” lanjut Maryanto.

Baca juga: Hujan Deras, 6 Wilayah di Jatipurno Wonogiri Longsor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya