SOLOPOS.COM - Aparat Satuan Samapta Polrestabes Makassar dibantu personel Polsek Panakukang mengamankan rumah tersangka pembunuhan bocah yakni AD dan MF, Selasa (10/1/2023). (Antara)

Solopos.com, MAKASSAR — Penculikan dan pembunuhan Muh Fadli Sadewa, 10, bermodus perdagangan organ tubuh manusia memicu kemarahan masyarakat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Warga yang marah lalu merusak rumah kedua pelaku pembunuhan yang juga masih di bawah umur, AD, 17, dan MF, 14, Selasa (10/1/2023) sore.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Pengrusakan dua rumah pelaku masing-masing di Batua Raya Lorong 7 dan Kompleks Kodam Lama Borong, Kota Makassar terjadi seusai pemakaman jenazah korban di TPU Paropo, Batua Raya.

Massa yang telanjur marah mendatangi rumah kedua pelaku dan langsung melakukan pengrusakan.

Beruntung keluarga dari pelaku sudah diungsikan sebelum massa tiba di lokasi kejadian.

Aparat Satuan Samapta Polrestabes Makassar dibantu personel Polsek Panakukang lantas mengamankan rumah AD dan MF.

“Tadi sangat banyak orang. Kejadian setelah pemakaman, pulang dari pemakaman pihak keluarga mendatangi tiga tempat. Pertama, di samping kantor Camat Panakkukang, kemudian di pinggir kanal, dan di Batua Raya. Masing-masing rumah pelaku,” tutur Kapolsek Manggala, Kompol Syamsuardi di lokasi kejadian.

Guna mengantisipasi eskalasi massa lebih banyak, Kompol Syamsuardi menyatakan, seusai penangkapan dua tersangka, pihak kepolisian sudah mengambil langkah antisipasi sehari sebelumnya.

Para penghuni rumah sudah mengamankan diri untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Kami mengantisipasi dari tadi pagi. Kami sudah turunkan personel dari Polsek. Ada 60 orang, 30 di rumah tersangka pertama, 30 di sini (kodam lama). Di tambah dari Polrestabes (Satuan Samapta), ada lebih 100 personel,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Pihaknya mengimbau kepada warga agar kembali ke rumah masing-masing dengan tenang, dan menyerahkan penanganan kasus menggegerkan itu kepada aparat kepolisian.

Diberitakan sebelumnya, kasus penculikan disertai pembunuhan anak dengan motif perdagangan organ tubuh manusia menggegerkan publik Makassar, Sulawesi Selatan.

Korban pembunuhan adalah seorang anak bernama Muh Fadli Sadewa, 10.

Yang mengagetkan, kedua tersangka yang terkecoh situs perdagangan organ tubuh itu masih berusia di bawah umur masing-masing AD, 17, dan MF, 14.

Kedua tersangka dibekuk di rumah masing-masing pada Selasa (10/1/2023) dini hari.

Polisi menyatakan, kedua tersangka tergiur iklan di internet untuk menjual organ tubuh manusia dengan harga mahal.

“Kami lakukan penyelidikan, kami kembangkan. Akhirnya diketahui hilangnya anak tersebut karena dibunuh oleh seseorang,” ujar Kapolres Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto dalam jumpa pers kepada wartawan, Selasa (10/1/2023).

Kapolres menjelaskan, berawal dari laporan masyarakat yang kehilangan anak pihaknya langsung melakukan penelusuran.

Namunt terlambat, bocah yang dilaporkan hilang ditemukan dalam kondisi sudah menjadi mayat.

Kapolres menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kedua tersangka diketahui motif mereka menculik dan membunuh karena faktor ekonomi.

Kedua remaja itu tergiur tawaran di situs internet untuk menjual organ tubuh manusia dengan harga mahal.

“Ini tentang jual beli organ tubuh. Dari situ, tersangka terpengaruh. Ingin menjadi kaya. Ingin memiliki harta sehingga muncullah niatnya tersangka melakukan pembunuhan. Rencananya, organ dari anak yang dibunuh ini akan dia jual,” ungkap dia.

“Kita jerat dengan pasal pembunuhan berencana dan UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak, yang ancaman hukumannya tentunya dikurangi setengah,” tambah dia seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Dari pengakuan tersangka utama AD, awalnya ia mendapatkan informasi di situs Yandex asal luar negeri tergiur bisnis penjualan organ manusia dan dijanjikan mendapat uang besar.



Ia pun bersama rekannya merencanakan pembunuhan korban.

Namun saat mengkonfimasi nomor di situs itu sudah tidak bisa diakses dan tidak tersambung.

Tragisnya saat kejadian, korban sudah tidak bernyawa.

“Di situ ada harga (organ sel) harganya 80.000 dolar, ada ginjal, paru-paru juga. Saya cekik, dan benturkan kepalanya di dinding,” katanya sembari tertunduk saat rilis di Polrestabes setempat.

Karena kecele dengan situs itu, tersangka membawa jasad korban lalu diikat tali dan dibuang ke daerah perbatasan Makassar sebelum akhirnya ditemukan warga setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya