SOLOPOS.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. (Reuters)

Solopos.com, PYONGYANG -- Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, mendadak memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia. Diduga, keputusan ini dilatarbelakangi langkah Malaysia mengekstradisi seorang pria Korut ke Amerika Serikat, sesuai keputusan pengadilan negeri jiran tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/3/2021) Korut juga memberikan peringatan keras kepada Amerika Serikat terkait kasus ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga memberi peringatan kepada Washington bahwa mereka akan 'membayar harga' untuk kasus ini," demikian disebutkan dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Korut, KCNA.

Baca juga: Bus Wisata Angkut 23 WNI Alami Kecelakaan di Turki, Begini Kondisinya

Ekspedisi Mudik 2024

Diketahui pada 9 Maret 2021 lalu, Pengadilan Tinggi Malaysia memutuskan akan mengekstradisi seorang pria warga negara Korut, Mun Chol Myong, ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuduhan pencucian uang.

Pada 2019 lalu, Mun ditangkap setelah AS menuduhnya melakukan pencucian uang melalui perusahaan-perusahaan. Ia juga dituding mengeluarkan dokumen palsu untuk mendukung pengiriman ilegal ke Korut. Mun menolak permintaan ekstradisi dengan alasan tuduhan itu bermotif politik.

Menurut pengacara Mun, dia menghadapi empat dakwaan pencucian uang dan dua konspirasi pencucian uang. Tuduhan tersebut terutama terkait dengan pekerjaannya di Singapura.

Diketahui bahwa aktivitas ekspor beberapa barang mewah ke Korea Utara telah dilarang seusai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara lainnya, termasuk AS menjatuhkan sanksi besar-besaran atas program senjata Korut.

Baca juga: Tokoh Muslim Ini Meminta MA Hapus 26 Ayat Dalam Al Quran Karena Dituding Palsu

Pembunuhan Kim Jong Nam

Kementerian Luar Negeri Korut menyebut ekstradisi itu sebagai tindakan keji dan kejahatan berat otoritas Malaysia yang tidak dapat diampuni, di mana mereka telah "menawarkan warga negara kami sebagai korban dari tindakan permusuhan AS yang menyimpang dari hukum internasional yang diakui."

Lebih lanjut, tindakan Malaysia itu disebut menghancurkan "seluruh fondasi hubungan bilateral yang didasarkan pada penghormatan terhadap kedaulatan."

Kedekatan hubungan antara Korea Utara dan Malaysia mulai merenggang usai saudara laki-laki pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Jong Nam, dibunuh di Bandara Kuala Lumpur pada Februari 2017. Ini terjadi setelah dua wanita mengolesi wajahnya dengan racun saraf VX, yang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa disebut masuk dalam daftar senjata pemusnah massal.

"Kami memperingatkan sebelumnya bahwa AS - manipulator di belakang panggung dan penyebab utama insiden ini - juga akan diminta membayar harga yang seharusnya," KCNA melaporkan.

Baca juga: Wow...Pemuda Indonesia Ini Raih Golden Ticket di American Idol!

Pada Kamis (18/3/2021), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden akan menyelesaikan peninjauan kebijakan soal Korea Utara dalam beberapa minggu ke depan dengan konsultasi bersama negara-negara sekutu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya