SOLOPOS.COM - internet

Johannesburg–Dari delapan grup yang bersaing di Piala Dunia, Grup B menjadi salah satu grup terpanas yang bakal menarik banyak perhatian jutaan pasang mata. Selain dianggap sebagai grup maut dengan sejumlah pemain bintang di dalamnya, faktor lain yang membuat grup ini begitu menarik untuk disimak adalah keberadaan pelatih eksentrik Argentina, Diego Armando Maradona.

Bintang Piala Dunia 1986 ini bertransformasi sebagai legenda hidup sepakbola. Namanya begitu dipuja lewat gol “tangan Tuhannya.” Pelatih kontroversial berusia 49 tahun tersebut pun hingga kini kerap menjadi bahan berita sejumlah media akibat ulahnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sempat mengalami goncangan di babak kualifikasi, Maradona akhirnya membuktikan dirinya mampu membawa skuat Albiceleste lolos ke final Piala Dunia 2010.

Salah satu penampilan impresif Tim Tango di bawah asuhan El Diego ini adalah saat Lionel Messi cs berhasil menekuk juara dunia tiga kali Jerman dengan skor tipis 1-0 pada Maret lalu.

Sang legenda menyusun komposisi skuatnya dengan sejumlah nama pemain top dan kaya pengalaman. Namun sekali lagi bukan Maradona jika tak membuat kejutan. Secara mengagetkan, ia tak memasukkan dua pemain bintang Argentina yang tengah bersinar, Javier Zanetti dan Esteban Cambiasso. Cerita selanjutnya dapat ditebak, Maradona pun basah akibat hujan kritikan. Namun itu tak menyurukan langkahnya.

Di bawah kepemimpinan Javier Mascherano, skuat Tango akan menghadapi Yunani, Nigeria dan Korea Selatan. Bagi sang kapten, tak ada kekhawatiran sama sekali di kubu Argentina menghadapi ketiga musuhnya.
“Semua bergantung pada konsistensi kami menjalani laga ini selama satu bulan.

Spanyol dan Brazil terlihat berada di atas angin karena keduanya berhasil mengangkat tropi dalam beberapa tahun ini. Namun pengalaman mengajarkan saya bahwa Piala Dunia itu dimenangkan oleh tim yang selalu berkembang di setiap pertandingan. Bukan oleh siapa yang bermain bagus,” papar Mascherano, seperti dilansir soccerway.com, Rabu (9/6).

Sementara Maradona bergeming atas semua kritik padanya. “Saya katakan kepada para pemain, bahwa pengorbanan selama 30 hari tak kan sia-sia jika anda bisa mencium Piala Dunia. Pencapaian seperti itu, seolah kita bisa menggapai langit. Saya bisa mengatakan itu karena sudah pernah merasakannya.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya