SOLOPOS.COM - Alat pengolah sampah karya ITNY untuk Desa Pandes, Wedi, Klaten, Juli 2020. (Istimewa/ITNY)

Solopos.com, KLATEN -- Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Inovasi (LPPMI) Institut Teknologi Nasional Yogyakarya (ITNY) mendukung kesuksesan Pemerintah Desa Pandes, Wedi, Klaten, mengelola sampah.

Berkat inovasi ITNY, desa tersebut bisa mengatasi permasalahan sampah. Berkat inisiasi Dosen Teknik Mesin ITNY, Yohannes Agus Jayatun, ITNY membuat perangkat pembakaran sampah nonorganik ramah lingkungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Alat ini diberi nama Domestik Incinerator. “Sampah menjadi problem. Fungsi incinerator adalah membakar sampah padat yang tidak terurai dan tidak bisa digunakan lagi. Misal pampers, sampah medis,” kaya Agus dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa (14/7/2020).

Ganjar Pranowo Kesal Solo Disebut Zona Hitam Covid-19: Jarene Sapa?

Dia menjelaskan alat ini terbuat dari pelat baja 3 mm. Alat serupa yang berada di pasaran menggunakan bahan bakar gas atau minyak.

Sementara alat buatan ITNY untuk Desa Pandes ini menggunakan bahan bakar yang “dibakar” sendiri. Incinerator membakar sampah yang tidak terurai menggunakan tiga tingkat ruang pembakaran.

Metode pembakaran ini tidak menimbulkan polusi berlebihan. Dia menambahkan ada enam mahasiswa Teknik Mesin ITNY yang terlibat dalam proyek ini sebagai bagian tugas perkuliahan. Agus menyebut incinerator Desa Pandes akan terus dikembangkan agar lebih sempurna.

Positif Covid-19 dan Dirawat di RS, Sekda Grobogan: Kondisi Saya Biasa Saja

Wujud Tri Dharma ITNY

Kepala LPPMI ITNY Ani Citra Handayani menyampaikan Domestik Incinetator resmi diberikan kepada Pemerintah Desa Pandes. Hal ini sebagai wujud Tri Dharma dosen ITNY untuk membantu mengelola sampah.

"Sebelumnya dosen ITNY juga sudah membuat alat mesin pencacah sampah yang sudah dipatenkan. Selanjutnya akan diagendakan KKN di Pandes. ITNY terbuka lebar untuk membantu UMKM karena di ITNY ada sentra kekayaan intelektial, misalnya hasil produk dari desa mau didaftarkan merek dagangnya. Alat ini harapannya bisa hilirisasi yaitu bisa sampai ke industri," ujar dia.

Rontok Lagi! Tamu Hotel di Solo Batal Datang Gegara Status Zona “Hitam”

Kepala Desa Pandes, Heru Purnomo, mengatakan Pandes adalah desa pinggiran. Permasalahan yang dihadapi salah satunya dampak sampah. Pemerintah Desa Pandes bercita-cita menyelesaikan masalah lingkungan yaitu sampah.

Sebelum ITNY, mahasiswa dari universitas lain juga sudah membantu menangani masalah sampah. ITNY hadir sebagai solusi akhir karena memberikan alat yang bisa mengolah sampah di Desa Pandes nyaris tanpa residu.

“Bagaimana mengatasi residu sampah? Solusinya yaitu incinerator. Kebetulan ada tawaran dari ITNY yang seperti angin surga yaitu adanya program pengabdian masyarakat seperti ini. Semoga ini menjadi awal kerja sama yang baik dan awal silaturahmi,” ujar Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya