SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi Jateng (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Solopos.com, SEMARANG -- Provinsi Jawa Tengah atau Jateng tetap menjadi sasaran masuknya investasi meski di tengah pandemi Covid-19.

Realisasi investasi Jateng pada semester I/2020 selama pandemi justru diklaim melampaui target dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data yang diterima Solopos.com dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, realisasi investasi di Jateng pada semester I/2020 mencapai Rp27,8 triliun. Nilai itu merupakan 103% dari target Rp26,9 triliun.

Viral Video Tukang Bakso Pentol Terbang di Udara, Ternyata Begini Aslinya

Investasi Jateng selama pandemi tersebut didnominasi dari investor dalam negeri atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan nilai Rp18,8 triliun. Sementara penanaman modal asing (PMA) sekitar US$625,9 juta atau Rp9,01 triliun.

Kepala DPMPTSP Jateng, Ratna Kawuri, mengatakan di tengah pandemi Covid-19, performa investasi Jateng masih terbilang baik.

"Tak bisa dipungkiri dunia investasi di Jateng juga terpengaruh pandemi, terutama masuknya investasi baru. Namun Jateng masih bisa mengejar target. Target itu diberikan BKPM,” ujar Ratna kepada Solopos.com, Rabu (5/8/2020).

Duh, Terkonfirmasi Covid-19 di Wonogiri Bertambah 20 Orang, Dari Keluarga Nakes

Batang Juara Investasi PMDN

Sementara itu, dari 35 kabupaten/kota di Jateng, Kabupaten Batang paling banyak menyerap investasi asing mencapai 38% dari total PMA selama pandemi. Disusul Jepara dengan 33%, Brebes 10%, Kendal 7%, dan Kota Semarang 5%.

Sedangkan PMDN paling banyak berada di Kabupaten Tegal dengan 40 dari total investasi dalam negeri yang masuk ke Jateng. Diikuti Cilacap 14%, Grobogan 12%, Kota Semarang 10%, dan Kudus 9%.

Gunung Sinabung Meletus Lagi, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius Ini

Investor asing paling banyak di Jateng selama pandemi didominasi dari Jepang. Disusul dari Korea Selatan, Taiwan, Tiongkok, Singapura, Belanda, Hong Kong, Kepulauan Virgin Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, dan lain-lain.

Adapun dalam catatan DPMPTSP Provinsi Jateng, serapan tenaga kerja dalam realisasi investasi semester I/2020 juga melampaui periode yang sama pada 2019.

Total serapan tenaga kerja pada semester I/2020 lewat proyek PMDN dan PMA mencapai 85.256 orang. Sedangkan serapan tenaga kerja pada semester I/2019 lewat proyek PMDN dan PMA hanya mencapai 49.833 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya