SOLOPOS.COM - (Espos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Kecil-kecil cabai rawit. Meski masih usia bocah, dua siswa kelas V SDN II Butuhan, Kecamatan Delanggu, mampu membikin automatic ozone machine yang diklaim dapat membunuh virus dan bakteri dalam suatu ruangan, termasuk Covid-19.

Kedua bocah itu, yakni Muhammad Eko Pujiyanto dan Adiyatma Faturohman. Masing-masing masih berusia 11 tahun. Kedua bocah asa; warga Trasan, Kecamatan Juwiring itu menimba ilmu di SDN II Butuhan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di samping di SDN II Butuhan, keduanya juga tercatat belajar di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Autobot School Klaten. Gagasan menciptakan automatic ozone machine bermula dari keduanya yang sudah rindu mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) secara full di sekolahnya di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Waspada Potensi Lonjakan Corona, Satgas Covid-19 Klaten Beri Peringatan

Muhammad Eko Pujiyanto dan Adiyatma Faturohman ingin belajar di sekolah dengan aman tanpa harus mengkhawatirkan Covid-19. Guna mewujudkan hal itu, lingkungan di sekolah harus benar-benar bebas dari Covid-19.

Berawal dari gagasan itu, Muhammad Eko Pujiyanto dan Adiyatma Faturohman saling berdiskusi untuk menciptakan suatu alat yang dapat membunuh Covid-19. Dalam diskusi itu, kedua bocah yang masih berusia 11 tahun itu juga berkonsultasi dengan bapak/ibu guru atau pun mentor di LKP Autobot School Klaten.

Hasil dari diskusi tersebut, tercetuslah alat yang diberi nama automatic ozone machine. Pembuatan alat tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Dana yang dibutuhkan senilai Rp750.000 per unit.

Baca Juga: Waspada Potensi Lonjakan Corona, Satgas Covid-19 Klaten Beri Peringatan

Automatic ozone machine terdiri dari beberapa komponen utama. Hal itu seperti ozone generator untuk menghasilkan O3 yang dapat dihunakan membunuh bakteri dan virus dengan tingkat keakuratan mencapai 90 persen. Komponen lainnya berupa kipas untuk blower (menyebarkan O3 di dalam ruangan), timer sebagai pengatur waktu, alat pengaman guna mencegah terjadinya korsleting, boks.

Automatic ozone machine juga berfungsi sebagai sterilisasi ruangan dari Covid-19. Kandungan O3 yang dihasilkan dari automatic ozone machine tak boleh dihirup manusia karena dapat merusak paru-paru. Sehingga saat dinyalakan, ruangan yang disterilisasi dengan automatic ozone machine harus dalam kondisi kosong.

Di SDN II Butuhan, biasanya ruangan dikosongkan selama 15 menit. Setelah itu, pintu atau jendela di dalam ruangan itu dibuka terlebih dahulu sebelum dimasuki para siswa atau pun bapak/ibu guru.

Baca Juga:  WHO: Pandemi Covid-19 Lanjut sampai 2022

“Dengan alat ini, saya dan teman-teman bisa belajar seperti dulu lagi [sebelum muncul pandemi Covid-19],” kata Muhammad Eko Pujiyanto, di sela-sela memeragakan cara membikin automatic ozone machine di SDN II Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kamis (21/10/2021).

Hal senada dijelaskan pembuat automatic ozone machine lainnya, yakni Adiyatma Faturohman. Alat bikinannya senilai Rp750.000 itu difungsikan guna membikin udara dalam ruangan steril dari virus dan bakteri. “Ini untuk mengurangi [mencegah] Covid-19,” katanya.

Kepala SDN II Butuhan, Kecamatan Delanggu, Suwarto, berharap alat yang diciptakan anak didiknya tersebut dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Sebagai bentuk apresiasi terhadap temuan alat tersebut, pengelola sekolah juga akan memberikan penghargaan bagi Muhammad Eko Pujiyanto dan Adiyatma Faturohman.

Baca Juga: Satgas Klaten Tepis Anggapan Vaksinasi hanya Syarat ke Objek Wisata-Mal

“Semoga, hal ini bisa mendorong ke siswa yang lain [menciptakan alat bermanfaat bagi lingkungan sekitar]. Nantinya, kami akan memasang alat ini di tujuh ruangan di sekolah ini [enam ruang kelas dan satu ruang guru]. Di sini ada 130 siswa dan 13 bapak/ibu guru,” kata Suwarto.

Kepala Desa (Kades) Butuhan, Jonet Prabowo, mengaku kaget dan terheran-heran dengan karya yang dihasilkan dua bocah di SDN II Butuhan. Sebagai bentuk apresiasi dengan temuan alat itu, Pemdes Butuhan akan memesan minimal satu alat yang akan dipasang di kantor desa setempat di waktu mendatang.
“Semoga, prestasi ini bisa ditularkan ke adik-adik kelasnya juga,” katanya.

Direktur LKP Autobot School Klaten, Agur Yake Mulia, mengatakan ide awal pembuatan automatic ozone machine, yakni ingin menciptakan ruangan yang steril dari Covid-19 di tengah pandemi Covid-19. Kandungan 03 yang dihasilkan alat ciptaan Muhammad Eko Pujiyanto dan Adiyatma Faturohman dinilai sangat ampuh membunuh bakteri dan virus.

Baca Juga:  WHO: Pandemi Covid-19 Lanjut sampai 2022

“Tingkat keakuratannya bisa mencapai 90 persen. Lantaran O3 enggak boleh dihirup manusia, makanya alat itu dilengkapi dengan timer. Alat mulai dinyalakan sebelum pembelajaran dimulai [pukul 05.30 WIB-05.30 WIB]. Sehingga saat ruangan kelas dipakai [pukul 07.30 WIB], udara di dalam ruangan sudah steril. Alat ini di pasaran ada yang dijual hingga Rp1 juta atau bahkan ada yang Rp11 juta,” kata Agur Yake Mulia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya