SOLOPOS.COM - Riana Sari (Dok)

Riana Sari (Dok)

Anda seorang perokok dan ingin berhenti merokok? Dokter spesialis paru H Chrisrianto Edy Nugroho dari Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) atau Yarsis menyarankan perokok tidak perlu membandingkan kondisi dirinya dengan perokok lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada yang berkata hla itu perokok berat umurnya bisa sampai 80 tahun atau 90 tahun. Ketahanan dan genetika satu orang dan lainnya berbeda-beda,” ujar Chris saat ditemuiSolopos.comdi ruang kerjanya di RSIS, Selasa (15/1).

Ekspedisi Mudik 2024

Dokter spesialis paru dari Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM), Riana Sari, menuturkan pada proses menghentikan kebiasaan merokok, perokok ringan bisa sukses, yang penting ada motivasi dan niat yang kuat.

“Kalau perokok berat kebanyakan kurang sukses dan mereka baru mau berhenti merokok ketika sudah sakit. Uangnya kemungkinan lebih baik digunakan untuk berobat jadi tidak merokok lagi,” kata Riana saat ditemuiSolopos.comdi ruang kerjanya, Rabu (16/1).

Chris dan Riana memberi beberapa tips agar perokok bisa menghentikan kebiasaan buruk itu. Berikut ini langkah yang dapat ditempuh:
1. Niat atau tekad berhenti merokok merupakan langkah yang paling penting.
2. Dukungan keluarga.
3. Dukungan lingkungan sekitar.
4. Dukungan pemerintah.
5. Mengikuti kegiatan-kegiatan antirokok.
6. Bergabung di klinik berhenti merokok dengan bantuan/konselor.
7. Terapi penggantian nikotin (Nicotin Replacement Therapy)

Menurut Riana, Nicotin Replacement Therapy merupakan cara yang digunakan untuk menggantikan rokok dengan obat yang mirip dengan nikotin. Efek sakau ketika merokok akan ditekan dengan penggunaan obat pada terapi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya