SOLOPOS.COM - Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol Inf Agus Adhy Darmawan menanam bibit alpukat di Desa Sanggang, Bulu, Sukoharjo, Kamis (28/10/2021).(Istimewa-Kodim Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Desa Sanggang di Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dirintis menjadi desa wisata dengan mengandalkan potensi agroeduwisata buah dan Embung Cerme. Buah-buahan dibudidayakan seperti durian dan alpukat yang siap dipasarkan ke supermarket modern.

Sentra budidaya buah di Desa Sanggang mengelilingi Embung Cerme seluas lebih dari 20 hektare. Para petani setempat diberdayakan untuk menanam bibit durian dan alpukat dengan pendampingan dari pemerintah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah bibit pohon durian yang ditanam di Sanggang lebih dari 3.000 bibit pada 2019. Bibit pohon durian yang ditanam beragam jenis seperti montong, bawor, dan musangking. Sementara bibit pohon alpukat yang ditanam berjumlah ratusan bibit.

Baca juga: Soal Vaksinasi Anak 12 Tahun ke Bawah, Dinkes Sukoharjo: Sabar Ya…

Ekspedisi Mudik 2024

Potensi unggulan budidaya alpukat digarap oleh para petani milenial yang tergabung dalam Koperasi Petani Muda Nusantara Farm. Mereka mengajak petani lainnya untuk berandil mengembangkan agrowisata buah di Desa Sanggang.

“Kami membagikan 1.000 bibit pohon kepada para petani. Selama ini, hanya ada empat desa wisata di Sukoharjo. Desa Sanggang diproyeksikan menjadi desa wisata dengan konsep agrowisata buah alpukat dan durian,” kata Wakil Ketua Koperasi Petani Muda Nusantara Farm, Janu Hari Setiawan, di sela-sela kegiatan penanaman bibit pohon alpukat dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10/2021).

Laboratorium Pengembangan Pertanian

Agroeduwisata buah menggabungkan konsep produksi, edukasi, wisata, dan konservasi agronomi. Sentra kebun durian dan alpukat diproyeksikan menjadi laboratorium studi pengembangan pertanian dan wisata berbasis buah-buahan.

Baca juga: Targetkan 4 Kali Panen/Tahun, Sukoharjo Bangun 35 Sumur Dalam

Kegiatan yang ditawarkan kepada masyarakat mulai dari pembibitan, pengolahan, panen, hingga pemasaran. Kegiatan itu bisa menjadi sarana wisata edukasi anak-anak mengenai proses penananam buah hingga panen. Bahkan, hasil panen alpukat siap dipasarkan ke supermarket modern pada Januari 2022.

“Ini semacam laboratorium budidaya alpukat yang bisa mengedukasi pengunjung ihwal proses penanaman dari awal hingga akhir. Satu-satunya sentra kebun alpukat dan durian di Sukoharjo,” ujar dia.

Janu menyebut jumlah petani yang terlibat dalam pengembangan budidaya alpukat sekitar 150 orang. Mereka berdomisili di dua rukun tetangga (RT) di Dusun Dranjang, Desa Sanggang. Dalam waktu dekat, para petani bakal menerima bantuan 5.000 bibit pohon yang berasal dari Koperasi Petani Muda Nusantara Farm, DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Sukoharjo dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo.

Baca juga: Keren! Sukoharjo Jadi Percontohan Nasional PAUD Ramah Anak

Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dan Komandan Kodim (Dandim) 0726/Sukoharjo, Letkol Inf Agus Adhy Darmawan, menyambut baik upaya petani setempat dalam budidaya buah-buahan menuju agroeduwisata di Kabupaten Jamu.

Desa Sanggang menjadi destinasi wisata alternatif yang memiliki multiplier effect sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya