SOLOPOS.COM - Perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) memberikan sertifikat kepada Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat acara peringatan Hari Krida Pertanian di Desa Tegalsari, Weru, Sukoharjo Rabu (22/6/2022). (Solopos/R Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meraih sertifikat Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai pemrakarsa gerakan Indeks Pertanaman atau IP 400 yakni tanam dan panen padi empat kali dalam setahun. Penghargaan serupa disematkan kepada Bupati Sukoharjo, Etik Suryani yang menginisiasi implementasi konsep IP 400 di lahan pertanian seluas 10.000 hektare di Sukoharjo.

Penyerahan sertifikat Muri terkait gerakan pertanian IP 400 dilakukan saat peringatan Hari Krida Pertanian di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Rabu (22/6/2022). Konsep IP 400 merupakan inovasi baru yang menitikberatkan pada peningkatan produksi padi. Para petani harus bisa mengefektifkan masa tanam selama tiga bulan mulai dari proses persemaian benih padi sampai panen. Benih padi yang ditanam berumur pendek yaitu 70 hari-90 hari yakni genjah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Secara virtual, pendiri Muri, Jaya Suprana, mengatakan gerakan IP 400 berhasil menjaga ketahanan pangan di tengah gerusan pandemi Covid-19 pada 2021. Gerakan IP 400 di Indonesia seluas 9.834 hektare yang tersebar di 98 kabupaten. Di antaranya 2.088 hektare di wilayah Sukoharjo. “Ini inovasi baru yang diterapkan pada era Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, pada 2021,” kata dia, Rabu.

Selain Mentan, penghargaan serupa juga diberikan kepada Bupati Sukoharjo Etik Suryani. Sukoharjo menjadi daerah terluas yang menerapkan konsep IP 400 dengan total luas lahan pertanian sekitar 10.000 hektare. Selama masa pandemi Covid-19, pertanian menjadi sektor paling tahan banting terhadap dampak pandemi Covid-19.

Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan gerakan IP 400 merupakan inovasi baru guna meningkatkan produksi beras nasional. Petani bisa menanam dan memanen padi sebanyak empat kali dalam setahun. Hal ini berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan petani dan perekonomian desa.

Baca juga: Panen Padi di Weru Sukoharjo, Mentan Puji Konsep Pertanian IP 400

Pengembangan gerakan IP 400 pada 2022 menjadi seluas 150.000 hektare yang tersebar di 169 kabupaten/kota dan 27 provinsi. “Tidak mudah mengubah paradigma para petani untuk menerapkan konsep IP 400. Butuh edukasi cukup lama. Namun, nyatanya para petani bisa menanam dan memanen empat kali dalam setahun. Saya apresiasi khusus untuk para petani yang ikut berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan di masa pandemi,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Etik Suryani, mengatakan para petani IP 400 di sukoharjo sudah dua kali memanen padi pada masa tanam I dan II. Produksi padi pada masa tanam I sebanyak 73,21 kuintal per hektare.

Sedangkan, produksi padi pada masa tanam II menurun menjadi 70.6 kuintal per hektare. “Ada serangan wereng batang cokelat di sejumlah lokasi. Imbasnya, produksi padi sedikit turun kendati masih tinggi,” papar dia.

Baca juga: Musim Panen Kedua, Sawah IP 400 Sukoharjo Hasilkan Gabah 8 Ton/Ha

Implementasi konsep IP 400 juga menitikberatkan pada optimalisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) modern. Ke depan, lanjutnya, pemerintah bakal mengintensifkan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti tikus dan wereng batang cokelat yang merugikan para petani saat masa panen padi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya