SOLOPOS.COM - Gedung Wanita rencana dirobohkan untuk dibangung Gedung Kebudayaan. (Solopos.com - Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan membangun pusat kebudayaan dengan pagu anggaran mencapai Rp20 miliar. Pembangunan Pusat Kebudayaan di Karanganyar itu pun akan dimulai tahun ini.

Pusat Kebudayaan dibangun berupa joglo terbuka layaknya Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo. Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (DPUPR) Karanganyar, Asihno Purwadi, mengatakan pembangunan pusat kebudayaan akan dibangun di lahan yang kini digunakan untuk Gedung Wanita. Bangunan Gedung Wanita tersebut segera dirobohkan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Tahun ini disiapkan Rp20 miliar untuk Gedung Kebudayaan (pusat kebudayaan). Sebelum dibangun, akan dilakukan penghapusan aset untuk pembongkaran Gedung Wanita,” katanya kepada Solopos.com.

Baca juga: Desa Wonorejo dan Dayu Karanganyar Jadi Destana, Ini Pertimbangannya

Pembangunan pusat kebudayaan akan terintegrasi dengan Gedung Teater yang lebih dulu dibangun Pemkab Karanganyar di kawasan tersebut. Kawasan ini akan menjadi pusat kebudayaan dan kesenian warga Karanganyar. Secara fungsi, dia mengatakan pusat kebudayaan akan digunakan sebagai tempat publik sama seperti fungsi Gedung Wanita. Hanya saja bentuknya yang berubah dari gedung tertutup menjadi joglo terbuka.

“Selama ini Gedung Wanita disewakan, nanti juga sama seperti itu. Jadi fungsinya tetap sama, hanya bentuknya yang berbeda,” kata dia.

Lebih lanjut Asihno mengatakan detail engineering design (DED) pusat kebudayaan telah disusun sejak 2019. Kemudian DED tersebut di-review kembali pada tahun lalu. “DED disusun lagi menyesuaikan kondisi sekarang. Konsepnya sama dibangun joglo,” katanya.

Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, sebelumnya mengatakan mega proyek pembangunan pusat kebudayaan masuk dalam skala prioritas kegiatan fisik Pemkab di tahun ini. Sebelumnya proyek itu tertunda karena terdampak refocusing anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19.

Baca juga: Pembangunan Masjid Agung Karanganyar Molor, Kontraktor Didenda Rp3 M

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini meminta Pemkab mempersiapkan secara matang rencana pembangunan proyek besar tersebut. Keberadaan Gedung Wanita selama ini digunakan sebagai tempat resepsi pernikahan, dan pertemuan. Namun sejak pandemi, Gedung Wanita digunakan sebagai tempat isolasi terpadu (isoter) pasien Covid-19 tanpa gejala. “Pusat kebudayaan ini grand desainya menyerupai pendapa di bangun diatas lahan seluas 2.040 meter persegi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya