SOLOPOS.COM - Pemilik Suryoart, Agus Suryono menunjukkan kerjinan untuk souvenir KTT G20 di galerinya di Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Senin (19/9/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Produk kerajinan tangan dari warga Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Sukoharjo yakni Suryoart, terpilih menjadi  suvenir resmi untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.

Seperti diketahui total pendaftaran untuk menjadi pemasok suvenir itu sebanyak 1.200 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dari jumlah peserta itu kemudian tersisih menjadi 688 UMKM, lalu menjadi 100 peserta, hingga akhirnya menjadi 20 UMKM terpilih.

Pemilik Suryoart Sukoharjo, Agus Suryono menceritakan, semula dia mendapat informasi tentang projek tersebut dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM).

Ekspedisi Mudik 2024

Pengumuman itu menyampaikan bahwa suvenir official merchandise diambil dari UMKM seluruh Indonesia.

Baca juga: Y20 Harus Mendorong Kolaborasi Banyak Pihak Mewujudkan Transisi Energi

“Dari pengumuman itu ada link pendaftaran, saya mencoba mendaftar. Setelah melalui verifikasi ada pengumuman lolos. Dari 1.200 yang mendaftar ada 20 UMKM se-Indonesia yang bisa masuk sebagai penyedia official merchandise KTT G20 di Bali,” terang Agus Suryono saat ditemui di galerinya, Senin (19/9/2022).

Pria yang akrab disapa Suryo itu mengatakan ada tiga jenis kerajinan miliknya yang dibuat untuk official merchandise resmi.

Di antaranya berupa vandel, tempat bolpoin dan hiasan meja. Ketiganya menggunakan ciri khas Suryoart yakni wayang atau gunungan yang berasal dari logam ataupun kayu.

Lebih lanjut Suryo awalnya mengaku tidak percaya saat Suryoart Sukoharjo terpilih menjadi salah satu official merchandise resmi di KTT G20. Meski demikian dia senang produk hasil olahannya dapat tembus di ajang Internasional tersebut.

“Awalnya tidak percaya bisa terpilih [menjadi salah satu pemasok souvenir KTT G20]. Dari Jateng itu hanya ada dua, dari Sukoharjo dan Semarang,” ungkap pria lulusan arsitektur itu.

Baca juga: Gibran Pilih Batik dan Jam Tangan Kayu untuk Merchandise G20 di Solo

Menurutnya, sebelumnya dia telah mengirimkan sebanyak dua kali untuk KTT G20. Namun jumlah yang dikirimkan tidak banyak.

Sebab dalam goodie bag KTT G20 tidak hanya suvernir, tetapi ada beberapa item model-model UMKM lain, seperti makanan kering dan sebagainya.

“20 UMKM seluruh Indonesia dipamerkan di sana, jadi setelah display, tamu-tamu melihat dan memilih. Kemudian panitia menghubungi [perajin untuk menginformasikan] jumlah pemesanan,” kata dia.

“Untuk pengiriman kemarin ada dua tahap, masing-masing 15 pcs. Tidak banyak memang jumlah yang dipesan,” kata Suryo.

Proses pembuatan hanya diberi waktu satu pekan, namun dia tidak merasa khawatir. Mengingat bahan-bahan yang diperlukan sudah siap, sehingga dia bisa memenuhi tenggang waktu tersebut.

Baca juga: Cerita Lengkap Erick Thohir Pantau Kesiapan BUMN Sambut KTT G20 di Bali

Suvenir yang dibuat Suryoart Sukoharjo dibanderol dengan harga per item sekitar Rp150.000 hingga Rp500.000 tergantung desain.

Suryoart telah berdiri sejak 2011 lalu, pria yang tidak bersekolah di jurusan kesenian itu sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan swasta.

Melihat adanya peluang yang menjanjikan dia akhirnya keluar dari tempatnya bekerja dan memilih menggeluti dunia bisnis tersebut. Kerajinannya juga telah menembus pasar internasional.

“Pesanan paling jauh USA, China, Italia, Prancis, Rusia, Singapura. Event besar seperti ini sudah sering saya dapatkan. Tetapi memang kalau ekspor yang paling sulit adalah biaya, apalagi suvenir kan kecil jadi harus melalui udara. Biayanya lebih mahal, tidak bisa ikut kontainer,” ujarnya

Dia tak menampik di sisi lain jiwa seni mengalir dalam darahnya, mengingat beberapa keluarganya juga berkecimpung di dunia seni dan perwayangan.

Baca juga: C20 Ingatkan G20 Harus Lekas Mengatasi Kesenjangan Vaksinasi Global



Sementara itu  dalam laman Indonesia.go.id pada Senin, Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, dalam Showcase Official Merchandise G20 Indonesia, Selasa (26/7/2022) mengatakan di pasar global, Indonesia sangat kuat dengan bahan baku produk yang dijadikan Official Merchandise.

“Karena kita memiliki keberagaman bahan baku, jadi banyak yang bisa dikembangkan sampai ke hilirisasinya. Wellness produk ini nantinya akan dihadirkan di tempat-tempat menginap para delegasi G20,” kata Menteri Teten.

Menteri Teten mengatakan untuk pemasaran, pihaknya akan membantu pelaku UMKM tidak hanya offline tapi juga onlinenya.

Selain itu, Kemenkop UKM akan membantu di Main Event ataupun Side Event G20, yang saat ini masih berlangsung hingga November 2022 mendatang.

Baca juga: Menjelang Keketuaan G20, Semua Kementerian Satukan Komunikasi Publik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya