Solopos.com, SOLO —Hasil survei yang dilakukan Goodstaats pada 2022, Kota Solo menempati urutan kota terbaik ketiga yang dipilih masyarakat untuk menikmati masa tua.
Urutan pertama ditempati Kota Yogyakarta dengan skor 51%, kemudian diikuti urutan kedua, Kota Bandung dengan skor 40%. Kota Solo mendapat skor 35% dari sejumlah indikator yang disajikan kepada para responden.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Dari sejumlah indikator yang ditawarkan, suasana kota yang tenang dan damai menjadi alasan paling tinggi masyarakat untuk menghabiskan masa tuanya di suatu kota.
Selain itu, pilihan masyarakat juga didasarkan pada suasana kota yang sejuk dan asri, biaya hidup yang tergolong murah, masyarakat yang hangat dan ramah, fasilitas kesehatan lengkap, transportasi umum dan angkutan memadai, peluang kerja di sektor agrikultur dan peternakan, dan lainnya.
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang berasal dari Kota Bogor, Najma Mumtaza Ghoutsin Nada, mengaku terlintas ingin menghabiskan masa tua di Kota Solo. Najma menceritakan sudah berada di Kota Bengawan sejak duduk di bangku SMA.
“Saya di sini sudah lumayan lama dari SMA kebetulan asrama di daerah Mangkuyudan. Kalau menurut saya Kota Solo untuk menikmati masa tua juga nyaman karena lingkungannya yang masih asri juga fasilitas kota yang sering mengikuti zaman,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (14/1/2023).
Menurut Najma, suasana Kota Solo punya kemiripan dengan kota asalnya. Najma mengatakan lingkungan Kota Solo begitu asri dan nyaman seperti di Kota Bogor.
“Asri gitu terus untuk biaya hidup, jelas Solo lebih murah dibandingkan Bogor, terus masyarakatnya juga ramah dan sopan” papar dia.
Najma menambahkan fasilitas umum di Kota Solo juga cukup lengkap dan bagus. Fasilitas umum di Kota Solo memiliki desain khas yang menunjukkan kearifan budaya lokal.
“Apalagi desain-desain fasilitasnya berbau batik itu menonjolkan banget kalo ini ciri khas punya Solo,” papar dia.
Mahasiswa Seni Rupa UNS Solo tersebut juga mengakui untuk peluang kerja di bidang seni cukup terbuka luas. Pemkot Solo dinilainya telah memberikan banyak ruang ekspresi bagi para seniman di Kota Solo.
“Daerah Kota Solo dan Jogja itu kan banyak seniman dan banyak juga yang mengapresiasi jadi usaha dari karya atau kerja di bidang desain sangat banyak lowongannya,” jelas dia.
Selanjutnya, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Windu mengaku sudah delapan tahun menjajaki Kota Solo.
“Sejauh ini solo enak-enak aja sih, cukup nyaman buat tinggal disini, apalagi aku pelajar rantauan ya,” ujar mahasiswa asal Kota Batam ini kepada Solopos.com, Selasa (14/2/2023).
Dari segi kuliner sekaligus biaya hidup, kata Windu, Solo cukup enak dan murah. Untuk suasana, Windu juga mengakui Kota Solo cukup nyaman dan tenang. Hanya, Windu merasa peluang kerja untuknya di Kota Solo masih cukup kompetitif.
Lebih lanjut, warga asli Kota Solo, Pujiyanti menilai toleransi warga di Kota Solo tidak jauh berbeda sejak ia tinggal di sana. “Saling menghormati tidak fanatik gitu,” ujar warga di Pasar Kliwon Solo ini.
Meski Kota Solo menjadi semakin ramai, menurut dia, Kota Solo masih tetap nyaman dan berubah lebih baik. Ia mengaku penataan ruang dan pelayanan publik yang dilakukan Pemkot Solo semakin baik.
“Tambah segalanya, penataan Kota Solo jos, pelayanan publiknya juga semakin maju, bikin surat-surat seperti KTP KK sekarang cepat,” papar dia.
Dibandingkan dengan Kota Yogyakarta, Pujiyanti mengaku saat ini Kota Solo tidak kalah jauh dari kota pelajar tersebut. Apalagi untuk biaya makan sehari-hari.
“Kalau makan masih murah Solo, karena aku pernah makan di sana kakulatornya rusak [sindiran halus untuk harganya yang mahal],” ucapnya sambil tertawa.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
