SOLOPOS.COM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo menggelar forum pelaku wisata Soloraya di Megaland Hotel Solo, Senin (24/11/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Solo memiliki aplikasi Let’s Go To Solo sebagai bagian dari Tourism Information Center (ITC). Salah satu keunggulan aplikasi itu yakni masyarakat dan wisatawan bisa memanfaatkan fitur live chat.

Lewat fitur itu, masyarakat maupun wisatawan bisa menggali informasi secara interaktif terkait destinasi wisata dan kuliner khas di wilayah Soloraya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Solo, Gembong Hadi Wibowo, di sela-sela kegiatan forum komunikasi pegiat pariwisata di Megaland Hotel Solo, Senin (21/11/2022).

Acara itu dihadiri pengurus organisasi penunjang dan penggerak wisata seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Solo, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Solo, dan masyarakat sadar wisata (Masata) Solo.

Salah satu hal yang dibahas adalah pemanfaatan aplikasi Let’s Go To Solo yang dibikin Disbudpar Solo pada 2020. Aplikasi tersebut bagian dari layanan tourism information center (TIC) di Kota Solo.

Baca Juga: Kembali Digelar, Lomba Burung Balekambang Kumandang Solo Diikuti 1.000 Peserta

“Aplikasi Let’s Go To Solo diciptakan saat pandemi Covid-19 pada 2020. Kala itu, kami ingin memberikan informasi terkait wisata dan kuliner tanpa harus bertatap muka dengan masyarakat. Jadi, latar belakangnya agar masyarakat dapat mengakses informasi terkait destinasi wisata, budaya, transportasi di Kota Solo,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Senin.

Beda dengan Aplikasi Solo Destination

Gembong menyebut aplikasi Let’s Go To Solo berbeda dibanding aplikasi Solo Destination yang diluncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada 2014. Aplikasi Solo Destination merupakan bagian dari smart city berisi berbagai fitur tentang kuliner, pariwisata, hotel, event budaya, hingga layanan masyarakat.

Sedangkan aplikasi Let’s Go To Solo bikinan Disbudpar Solo ini menitikberatkan sebagai panduan informasi wisata. Salah satu keunggulan aplikasi ini, yakni fitur live chat.

Baca Juga: Dititipkan di Sriwedari Solo, Satwa Balekambang Jadi Tontonan Pengunjung CFD

“Fitur live chat tidak ada di aplikasi lain. Masyarakat atau wisatawan bisa berinteraksi dengan customer service untuk mengupas beragam potensi destinasi wisata, kuliner dan kerajinan tangan,” ujar dia.

Tak hanya informasi wisata di Kota Solo, aplikasi itu dikembangkan juga ke daerah lain di Soloraya, seperti Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, dan Wonogiri. Masing-masing daerah memiliki destinasi wisata dan produk unggulan.

Gembong berharap pemanfaatan aplikasi Let’s Go To Solo mampu mempermudah wisatawan dan mendongkrak sektor penunjang wisata. Sehingga mampu menggerakkan dan menggeliatkan perekonomian daerah.

“Aplikasi ini bisa diunduh di Google Play Store di perangkat Android. Ke depan, akan ditingkatkan untuk pengguna iOS,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya