SOLOPOS.COM - Pengelola Desa Wisata Tepus yang dipimpin Suher (lima kiri) didampingi Ayu Cornellia (empat kanan) berfoto bersama seusai beraudiensi di Griya Harian Jogja, Rabu (27/4/2022). - Istimewa

Solopos.com, JOGJA — Desa Wisata Tepus, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, masuk dalam daftar 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia 2022 Anugerah Desa Wisata Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif.

“Kunci kami masuk 50 besar itu karena memanfaatkan potensi yang kami miliki,” jelas Ketua Desa Wisata Tepus, Suheri, saat berkunjung ke Griya Harian Jogja (Solopos Group), Rabu (27/4/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa contoh pemanfaatan potensi tersebut, kata dia, misalnya adanya Kampung Bonsai. Dinamakan Kampung Bonsai karena memang mayoritas warga Tepus memiliki bonsai di depan rumahnya.

“Kami manfaatkan itu jadi wahana wisata baru di mana pengunjung bisa belajar membuat dan merawat bonsai,” ujarnya.

Baca Juga: Momen Lebaran, Sektor Wisata di Gunungkidul Ditarget PAD Rp1,2 Miliar

Potensi unggulan lain, kata Heri, adalah kerajinan perak. Di Kalurahan Tepus, setidaknya ada 82 warga yang bekerja sebagai perajin perak.

“Pengunjung bisa melihat proses langsung bagaimana perajin mengerjakan perak dan bisa membelinya juga” katanya.

Bukan hanya itu, kesenian tradisional juga dikelola dengan baik oleh Desa Wisata Tepus.

“Setiap ada pengunjung datang akan disuguhi pentas tari dan karawitan. Jadi desa wisata ini juga ikut melestarikan seni tradisi warga,” kata Heri.

Baca Juga: Dear Pemudik! Ini Jalur Rawan Laka dan Macet di Wilayah Gunungkidul

Adapun soal pengembangan wisata, Heri menjelaskan ada dua paket yang bisa dinikmati pengunjung. Pertama, Jelajah Desa yang bakal memberikan pengalaman baru wisatawan menjelajahi desa dengan segala potensinya.

“Termasuk jelajah pantai perawan,” kata Heri.

Disebut pantai perawan karena pantai-pantai itu hanya bisa diakses melalui perjalanan offroad dengan mobil jip yang layanannya disediakan pengelola desa wisata.

Baca Juga: Menguak Sejaran dan Mitos di Plengkung Gading Keraton Jogja

Paket kedua, imbuh dia, adalah paket live-in. Selain menjelajahi desa, wisatawan juga bisa menginap di rumah warga dengan jamuan makan malam di pinggir pantai, dan bahkan bisa belajar memasak kuliner khas desa tersebut yang berbahan baku singkong.

Dia menjelaskan, pengembangan Desa Wisata Tepus awalnya dilakukan pada 2015. Waktu itu hanya menyasar kawasan pantai. Baru sekitar 2018, masyarakat setempat menyadari potensi yang mereka miliki lebih dari sekadar pantai.

“Sejak itu kami mulai menjalin komunikasi intens dengan berbagai pihak, baik pemerintah dan non pemerintah,” kata Heri.

Baca Juga: Prihatin Insiden yang Rusak Citra Jogja, Warga Bagi Bunga di Malioboro

Dari hasil interaksi dan komunikasi itu, kreativitas warga mulai berkembang.

“Salah satunya belajar marketing agar makin dikenal masyarakat luas,” katanya.

Salah satu bentuk komunikasi dan kerja sama tersebut, yakni dengan Cornellia & Co Marketing Agency yang memberikan pelatihan pada pengurus Desa Wisata.

Direktur Cornellia & Co Marketing Agency, Ayu Cornellia, menyebut pelatihan dilakukan pada Februari-April 2022.

“Harapannya pengembangan potensi wisata yang ada dapat meningkatkan perekonomian warga,” kata Ayu, Rabu.

Ayu juga berharap paket wisata Desa Wisata Tepus ini bisa menjadi alternatif berwisata di Gunungkidul selain wisata pantai yang sudah populer.



Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Masuk Daftar 50 Desa Wisata Terbaik, Ini Potensi Unggulan Desa Tepus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya