SOLOPOS.COM - Ketua BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito, mengunjungi Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan guna memantau posko PPKM yang ada di desa tersebut, Rabu (28/7/2021). (Istimewa/Kodim Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Upaya mempercepat pelacakan kontak erat diberlakukan di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Klaten. Pemerintah desa setempat bekerja sama dengan klinik kesehatan serta memiliki 16 tracer.

Kepala Desa Kemudo, Klaten, Hermawan Kristanto, mengatakan kerja sama dengan klinik kesehatan itu sudah dilakukan sejak ada kasus Covid-19 di desa setempat. Begitu pula dengan persiapan tracer.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para tracer terdiri dari seluruh ketua RW, Bidan Desa, serta sukarelawan desa. Ketika ada satu warga terkonfirmasi positif Covid-19, para tracer bisa segera melacak kontak erat dari warga itu. Selanjutnya, mereka yang menjadi kontak erat dilakukan tes antigen dari petugas klinik yang sudah bekerja sama dengan desa.

Baca Juga: 2 Atlet Panahan Indonesia Gugur di 64 Besar Olimpiade Tokyo 2020

Ekspedisi Mudik 2024

“Misalkan ada yang positif, saat itu juga petugas bergerak melacak kontak erat dan segera dilakukan tes. Seluruh tes dibiayai dari desa,” kata Hermawan, Kamis (29/7/2021).

Hermawan menuturkan kecepatan tes dan pelacakan kontak erat itu diperlukan untuk segera memutus mata rantai penularan. Warga yang terdeteksi kontak erat dengan pasien positif bisa segera diketahui kondisi mereka dan segera dilakukan edukasi untuk karantina mandiri.

“Dampaknya kecepatan pelacakan kontak erat itu mengurangi kepanikan warga. Jadi mereka bisa tetap tenang sekaligus menjadi cara untuk edukasi kaitannya isolasi mandiri dan pencegahan persebaran Covid-19,” urai dia.

Soal jumlah kontak erat dari setiap warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, Hermawan menuturkan beragam. Dari satu kasus positif Covid-19, jumlah kontak erat pernah mencapai 20-30 orang.

Terkait warga yang menjalani isolasi mandiri, Hermawan mengatakan desa menyiapkan tempat isolasi terpusat berkapasitas tempat tidur. Sementara, warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah tetap dalam pengawasan Satgas Covid-19.

Hermawan menuturkan logistik sepenuhnya ditanggung dari desa serta sumbangan sukarelawan dari warga di setiap RT/RW. Kebutuhan logistik dipasok PKK desa yang menyediakan bahan mentah untuk dimasak warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Elpiji juga disiapkan jika sewaktu-waktu kebutuhan gas rumah tangga di rumah warga yang menjalani isolasi mandiri habis.

“Logistik kami sediakan dalam bentuk bahan mentah biar warga juga tidak jenuh di rumah. Mereka punya kesibukan setidaknya dengan memasak,” jelas dia.

Warga yang isolasi mandiri juga bisa request bahan mentah apa saja yang bakal dimasak. Pernah ada yang meminta bisa dibelikan siomai. “Tetap kami penuhi permintaannya,” ungkap dia.

Baca Juga: 50 PKL Sragen Dites Swab Antigen Dulu Sebelum Ambil Bantuan Sembako

Soal anggaran desa untuk penanganan Covid-19, Hermawan mengatakan menggunakan alokasi dana delapan persen dari dana desa. Selain itu, penanganan Covid-19 mengandalkan dana dari Pendapatan Asli Desa (PAD) bersumber dari hasil usaha BUM desa.

Hermawan menuturkan kasus Covid-19 di Kemudo pernah mencapai 200 orang terkonfirmasi positif sekitar tiga hingga empat pekan lalu. Saat ini, tersisa 16 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Saat itu karena di satu RT yang paling banyak kasusnya, kami berlakukan lockdown RT. Warga benar-benar isolasi di rumah selama 10 hari dan logistik kami penuhi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya