SOLOPOS.COM - Ilustrasi utang negara (indonesia.go.id)

Solopos.com, JAKARTA–Posisi utang luar negeri (LN) Indonesia mengalami penurunan pada kuartal I/2022.

Bank Indonesia (BI) menyebut posisi ULN Indonesia pada akhir kuartal I/2022 US$411,5 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada kuartal sebelumnya US$415,7 miliar.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Jumlah ULN tersebut mengalami kontraksi sebesar 1,1% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang sebesar 0,3% yoy.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan sektor swasta.

“Posisi ULN Pemerintah pada kuartal I/2022 US$196,2 miliar, menurun dari posisi kuartal sebelumnya US$200,2 miliar,” ujar dia dalam siaran pers, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: Utang Indonesia Numpuk Rp6.000 Triliun, Cuma 2 Pria yang Mampu Lunasi

ULN pemerintah tersebut mengalami kontraksi sebesar 3,4% yoy, lebih dalam dari kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 3,0% yoy.

Erwin menjelaskan penurunan terjadi seiring dengan jatuh temponya beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN), baik SBN domestik maupun SBN valas.

Selain itu, penurunan terjadi karena adanya pelunasan neto atas pinjaman yang jatuh tempo selama periode Januari hingga Maret 2022, yang sebagian besar merupakan pinjaman bilateral.

Volatilitas di pasar keuangan global pun cenderung tinggi sehingga turut berpengaruh pada perpindahan investasi pada SBN domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik.

Sementara itu, posisi ULN swasta pada kuartal I/2022 tercatat US$206,4 miliar, terkontraksi 1,8% yoy, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 0,6% yoy.

Baca Juga: Wis Numpuk, Harta 10 Orang Terkaya RI Tak Mampu Lunasi Utang Indonesia

Kontraksi disebabkan oleh pembayaran pinjaman luar negeri dan surat utang yang jatuh tempo selama kuartal I/2022 sehingga ULN lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan terkontraksi masing-masing sebesar 5,1% yoy dan 1,0% yoy.

“Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; sektor industri pengolahan; serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 76,6% dari total ULN swasta,” kata Erwin.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Asyik Utang Luar Negeri RI Turun pada Kuartal I/2022, Berikut Pemicunya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya