SOLOPOS.COM - Sejumlah atlet Taekwondo Plinteng Semar Wonogiri bertarung dalam kejuaraan taekwondo tingkat Jawa Tengah di Grobogan, Minggu (15/1/2023). (Istimewa/Supriyadi)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah atlet Taekwondo Plinteng Semar Wonogiri berhasil menorehkan banyak prestasi dalam kejuaraan taekwondo tingkat Jawa Tengah di Grobogan, Sabtu-Minggu (14-15/1/2023).

Pelatih Klub Taekwondo Plinteng Semar, Supriyadi, mengatakan mengirimkan 23 atlet dalam kejuaraan yang diadakan Pengurusan Kabupaten (Pengkab) Taekwondo Grobogan. Mereka membawa pulang 21 medali yang terdiri atas dua emas, enam perak, dan 13 perunggu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Para atlet asal Wonogiri bisa memborong emas dalam kejuaraan berkategori pemula dan prestasi itu lantaran sudah mempersiapkan dengan matang. “Kami sudah berlatih intensif selama dua bulan untuk kejuaraan ini. Kami benar-benar menyiapkan ini jauh-jauh hari,” kata Supriyadi kepada Solopos.com melalui telepon WhatsApp, Selasa (17/1/2023). 

Dia melanjutkan latihan keras itu dilakukan karena kejuaraan ini termasuk bergengsi tingkat Jawa Tengah yang diikuti ratusan atlet asal kabupaten/kota se-provinsi. Meski sarana dan prasarana latihan para atlet taekwondo Wonogiri terbatas, hal itu tidak membuat semangat latihan mereka mengendur. 

Menurut Supriyadi, selama ini para atlet Taekwondo Plinteng Semar berlatih dengan fasilitas latihan seadanya. Mereka berlatih secara swadaya dengan cara iuran. Peralatan penunjang latihan pun terbatas.

Bahkan klub ini tidak mempunyai matras yang umum digunakan latihan taekwondo. “Kemarin kami berangkat ke kejuaraan pakai dana swadaya. Kami latihan setiap hari juga pakai dana swadaya meski peralatan yang kami punya itu terbatas,” ujar dia.

Klub pernah beberapa kali mengajukan proposal permohonan bantuan atau hibah untuk mendukung cabang olahraga taekwondo kepada Pemerintah Wonogiri. Tetapi hingga saat ini belum mendapat respons.

Dia berharap ada sedikit perhatian dari pemerintah daerah untuk membenahi olahraga seni bela diri itu. Supriyadi menyebut pengembangan olahraga taekwondo di Wonogiri cukup tertinggal dibandingkan kabupaten/kota lain.

Padahal olahraga ini cukup banyak peminat. Di samping itu, olahraga ini cukup baik untuk melatih mental, disiplin, dan kepercayaan diri anak. Oleh karena itu, perlu ada dukungan dari Pemkab Wonogiri dan organisasi daerah agar olahraga ini bisa berkembang di Wonogiri 

“Dari KONI [Komite Olahraga Nasional Indonesia] Wonogiri juga belum ada [perhatian]. Kami benar-benar masih swadaya,” kata Supriyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya