SOLOPOS.COM - APD produksi Sritex (Instagram Sritex)

Solopos.com, JAKARTA -- Baju alat pelindung diri atau APD dan masker bikinan perusahaan Indonesia diminati asing. Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah ada permintaan APD dari beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), Belanda, Korea Selatan, dan Jepang.

Kemendag memperkirakan bakal ada peningkatan nilai ekspor setelah aturan yang melarang pengiriman APD keluar negeri dicabut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Srie Agustina, mengatakan sejumlah negara telah menyatakan minatnya untuk mendatangkan APD dan masker bikinan Indonesia.

Hore! Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 4,25 Persen

"Kemendag melihat potensi nilai ekspor untuk produk masker dan APD akan meningkat setelah adanya pencabutan Permendag Larangan Sementara Ekspor Antiseptik, Bahan Baku Masker, APD dan Masker," kata dia, Rabu (17/6/2020). seperti dikutip dari Bisnis.com.

Srie belum bisa memperinci berapa potensi ekspor dari produk tersebut mengingat nilainya akan tergantung pada kualitas APD dan masker. Selain itu, hal tersebut juga dipengaruhi jumlah produksi dan perkembangan permintaan dunia.

Namun, dia memastikan ekspor masker bedah dan APD bikinan Indonesia dapat menyasar seluruh dunia. Sejauh ini, pihaknya mencatat telah ada permintaan untuk masker bedah dari negara-negara Eropa, di antaranya Belanda dan sekitarnya.

Wow, Konten Netflix Bakal Tayang di TVRI Mulai Akhir Pekan Ini!

Ekspor Masker Bedah Naik 27,13 Persen

“Serta negara-negara Asia, yakni Hong Kong, Singapura, Sri Lanka, dan Bangladesh. Sedangkan permintaan untuk APD berasal dari Amerika Serikat, Belanda, , Australia, Norwegia, Korea Selatan, Jepang,” kata dia, Rabu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Srie mengatakan nilai ekspor produk masker bedah sebelum ada Permendag larangan sementara ekspor atau pada Januari-Februari 2020 mencapai US$70,25 Juta. Nilai ekspor ini mengalami peningkatan sebesar 27,13 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kredit Macet Soloraya Tinggi Gegara Perusahaan Tekstil Telat Bayar, Ini Kata BI

Sedangkan untuk produk APD (coverall dan surgical gown), berdasarkan data BPS nilai ekspornya selama Januari-Februari 2020 mencapai US$1,95 Juta. Saat ini, berdasarkan informasi dari Kementerian Perindustrian, terdapat diversifikasi produk pada industri garmen atau tekstil yang memproduksi APD.

Perusahaan yang menambah produksi dengan membuat APD dan masker di antaranya PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo.

"Semula perusahaan APD hanya berjumlah delapan perusahaan, saat ini sudah mencapai 73 perusahaan. Sehingga terjadi peningkatan produksi yang signifikan terhadap produk APD," ujar Srie.

Keren! Ekspor Makanan Olahan Naik 7,9 Persen di Tengah Pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya