SOLOPOS.COM - Kepala Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Yusuf Aziz Rahma (ketiga dari kiri) menyerahkan bantuan pupuk bersubsidi kepada perwakilan petani di balai desa setempat, Jumat (28/5/2021).(Solopos.com/Pemdes Wonorejo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Pemerintah Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto melakukan terobosan baru dengan menyalurkan bantuan pupuk bersubsidi secara gratis kepada 260 petani. Selama ini, para petani masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi saat masa tanam (MT) padi.

Para petani membutuhkan pupuk bersubsidi kendati harga ecerran tertinggi (HET) mengalami kenaikan sesuai kebijakan pemerintah. Tanaman padi pada awal masa tanam harus diberi pupuk secara berkala. Apabila tak diberi pupuk maka pertumbuhan tanaman padi akan terhambat. Imbasnya, hasil panen padi dipastikan tak maksimal yang berimplikasi pada anjloknya produksi padi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Beragam persoalan di bidang pertanian terutama kelangkaan pupuk bersubsidi disampaikan pengurus kelompok tani kepada pemerintah desa. Guna membantu petani, Pemerintah Desa Wonorejo lantas berinisiatif menyalurkan bantuan pupuk bersubsidi jenis ZA secara cuma-cuma kepada ratusan petani.

“Ada 260 petani yang menerima bantuan pupuk bersubsidi secara gratis. Masing-masing petani mendapatkan 50 kilogram pupuk bersubsidi. Kegiatan ini kali pertama dilaksanakan pemerintah desa untuk membantu petani yang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi saat masa tanam padi,” kata Kepala Desa Wonorejo, Yusuf Aziz Rahma, saat berbincang dengan Solopos.com, di kantornya, Jumat (28/5/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Ternyata Ini Alasan IAIN Surakarta Pilih Nama UIN Raden Mas Said

Pria yang akrab disapa Aziz menyampaikan biaya operasional mengolah sawah cukup tinggi. Para petani di Wonorejo harus menyiapkan modal puluhan juta rupiah untuk membeli pupuk bersubsidi dan benih tanaman padi. Terkadang, mereka merugi besar saat tanaman padi diserang organisme pengganggu tanaman (OPT) sepeti tikus dan wereng.

Secara Berkala

Kondisi ini diperparah dengan pupuk bersubsidi yang sulit didapat di kios pupuk lengkap (KPL). Apabila membeli pupuk nonsubsidi harganya jauh lebih mahal di tingkat pengecer. “Petani banyak yang sambar terkait kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Saya lantas berembuk dengan kelompok tani untuk membantu mereka agar tak merugi saat masa panen padi,” ujar dia.

Anggaran penyaluran bantuan pupuk bersubsidi petani di Wonorejo berasal dari dana desa asal pemerintah pusat. Program penyaluran bantuan pupuk bersubsidi kepada petani bakal dilaksanakan secara berkala selama lima tahun mendatang. Hal ini bagian dari kontribusi pemerintah desa dalam menjaga ketahanan pangan di tengah badai pandemi Covid-19.

Baca juga: Baru 28.953 Wong Wonogiri Dapat Vaksinasi Covid-19 Lengkap, Ini Sebabnya

Aziz berharap tak ada lagi petani di Desa Wonorejo yang mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi. “Informasi yang saya dapat alokasi pupuk bersubsidi di setiap daerah berkurang. Imbasnya, para petani kelimpungan mendapatkan pupuk bersubsidi. Saya berharap program penyaluran pupuk bersubsidi diadposi desa-desa lainnya di Sukoharjo,” tutur dia.

Ketua kelompok tani di Desa Wonorejo, Kadyanto, mengatakan petani wajib mengantongi kartu tani untuk menebus pupuk bersubsidi di KPL mulai Januari. Permasalahannya, ketersediaan pupuk bersubsidi lantaran pengurangan alokasi di setiap daerah. Saat awal masa tanam, para petani sering kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Permasalahan ini belum terpecahkan hingga tuntas.

“Mewakili para petani, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Wonorejo yang telah menyalurkan bantuan pupuk bersubsidi,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya