SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Erry Riyana Hardjapamekas. dok JIBI/SOLOPOS/dtc

JAKARTA – Mantan Dirut PT Jamsostek (Persero), Hotbonar Sinaga, membenarkan praktik pemerasan yang dilakukan oknum DPR. Ia bahkan mengaku saat menjabat pernah diminta upeti Rp 2 miliar oleh oknum DPR.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat itu, Hotbonar mengadukan masalah ini ke pimpinan KPK, Erry Riyana Hardjapamekas. Pengakuan Hotbonar diamini Erry.
“Ya benar, dan saran saya agar permintaan serupa itu tidak dipenuhi,” kata Erry, Jumat (2/11/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Erry, tidak hanya Hotbonar yang pernah mengadukan praktik tersebut. Beberapa bos BUMN juga ada yang melapor. Hanya saja, Erry lupa karena sudah terjadi cukup lama.

Melihat fenomena itu, wakil ketua KPK era pertama ini meminta agar siapa pun pejabat pemerintahan tak meladeni upaya oknum-oknum DPR yang mencari keuntungan semata.

“Saran saya jangan mau dimintai oleh siapa pun, lugas saja melaksanakan tugas bisnis berdasarkan praktik terbaik tata kelola perusahaan,” tegasnya.

Pengakuan Hotbonar memang cukup mengejutkan. Dia bercerita dengan detail bagaimana oknum anggota Dewan meminta dengan terang-terangan jatah Rp 2 miliar.

Upaya pemerasan itu terjadi, di sebuah ruang kerja anggota DPR usai RDP. Saat itu, ada oknum berinisial ETS dari FPDIP tahun 2010 dan oknum anggota DPR berinisial N dari Fraksi Demokrat dan satu anggota DPR lainnya yang ia lupa namanya.

Namun, yang berbicara terus terang waktu itu adalah ETS, yakni meminta uang hingga Rp 2 miliar untuk dibagi-bagi kepada 40 anggota Komisi IX agar Pansus tidak dibentuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya