SOLOPOS.COM - Mantan Sekda Kabupaten Karanganyar, Samsi. (Solopos.com-Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Mantan Sekda Kabupaten Karanganyar, Samsi, melakoni ujian terbuka promosi doktor atau strata III di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rabu (11/11/2020) lalu. Dalam ujian desertasi tersebut, mantan sekda Karanganyar itu mengkaji permasalahan sosial di Karanganyar dan hubungannya dengan corporate social responsbility (CSR) dari perusahaan.

Dalam penelitiannya, Samsi mengangkat tema Kinerja Baznas dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Jambanisasi di Kabupaten Karanganyar. Dia mengambil tema tersebut lantaran sebelumnya Karanganyar terdapat permasalahan buang air besar sembarangan (BABS).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Orang Dewasa Kebal 6 Bulan Setelah Infeksi Covid-19

Berdasarkan data yang dimiliki mantan Sekda Karanganyar dari laporan Dinkes Karanganyar tahun 2013 yang dikutip dalam desertasi itu, sebanyak 12,40% keluarga masih berperilaku BABS. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkab Karanganyar merumuskan program sanitasi total berbasi masyarakat (STBM) dengan menggarap jambanisasi.

Kesenjangan Akses Pelayanan

Pemkab Karanganyar menargetkan permasalahan tersebut selesai pada 2017 mendahului target nasional pada 2019. Samsi dalam penelitiannya fokus mengkaji upaya mengatasi kesenjangan akses pelayanan antara Pemkab Karanganyar dengan masyarakat yang tidak mampu membuat jamban secara mandiri.

Program CSR Baznas yang berjalan diteliti mantan Sekda Karanganyar dalam desertasi itu mengatasi kesenjangan tersebut. Sehingga, dapat membantu program pemerintah dalam merealisasi STBM.

6 Tanaman Depan Rumah Ini Kata Fengsui Bikin Hoki

“Ada beberapa lokasi contohnya warga bantaran sungai yang banyak melakukan BABS. Secara birokrasi aturan, pemerintah kesulitan dalam membantu mereka karena bertabrakan dengan aturan yang ada. Tapi dengan adanya CSR dari Baznas, masalah kesenjangan tersebut bisa diatasi karena Baznas tidak terikat dalam aturan yang sama dengan Pemkab ketika menyalurkan bantuan,” jelas dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Senin (9/10/2020).

Melalui kajiannya tersebut program CSR dari Baznas disimpulkan dapat menjadi media yang mengambil jalur tengah untuk mencapai keterpaduan antara program dan kebutuhan sarana kesehatan bagi masyarakat dengan model kerja bersama. Setelah adanya program tersebut Pemkab Karanganyar mendeklarasikan 0% BABS pada akhir 2017 dan mendapatkan penghargaan STBM sebagai kabupaten terbaik peringkat ketiga nasional pada 2018.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya