SOLOPOS.COM - Kabareskrim Komjen Pol. Agus Andrianto (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Seorang mantan anggota Polri Aiptu (Purn) Ismail Bolong membuat heboh karena mengaku menyetor dana miliaran rupiah kepada Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto terkait dana tambang di Kalimantan.

Video pengakuan Ismail Bolong itu menyebar di internet sejak beberapa hari lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah video itu viral dan membuat heboh, Ismail Bolong membikin video klarifikasi dan menyatakan berita soal dana setoran pengepul tambang untuk Kabareskrim itu tidak benar.

Ia mengaku video soal Kabareskrim menerima setoran tambang ilegal itu dibuat atas tekanan Karo Paminal Propam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan yang kini menjadi terdakwa kasus tewasnya Brigadir Yosua.

Baca Juga: Kebohongan Ferdy Sambo Terkuak Lagi, Tak Tes Swab saat Yosua Dibunuh

Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto meminta Polri menindaklanjuti semua pernyataan Ismail Bolong yang beredar di media sosial terkait dugaan mafia tambang melibatkan perwira tinggi (pati) Polri.

Jika benar berbuat curang dengan menerima setoran tambang ilegal, ia mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Agus Andrianto dari jabatannya sebagai Kabareskrim.

Baca Juga: Hari ke Hari Rekayasa Kematian Brigadir Yosua atas Perintah Ferdy Sambo

“Apapun isi video Ismail Bolong layak untuk ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian. Apalagi substansinya menyangkut integritas, profesionalitas, akuntabilitas anggota, dan institusi kepolisian sebagai penegak hukum,” kata Didik di Jakarta, Senin (7/11/2022), seperti dikutip Antara.

Perang Jenderal

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso beberapa waktu lalu menyatakan akan ada serangan balik kepada jenderal-jenderal Polri yang mengusut kasus Ferdy Sambo.

Serangan tersebut salah satunya adalah kepada Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.

“Ada perang jenderal. Kubu Ferdy Sambo tidak akan terima diusik. Mereka akan menyerang balik kepada jenderal-jenderal yang mengusut Ferdy Sambo. Dan serangan itu sudah terjadi saat ini,” ujar Sugeng, belum lama ini.

Baca Juga: BIN Bantah Suplai Informasi soal Ferdy Sambo ke Kamarudin Simanjuntak

Berikut ini pengakuan Ismail Bolong lengkap soal Kabareskrim menerima setoran dari tambang ilegal yang dikutip Solopos.com dari video viral:

“Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan yang saya lakukan (bisnis tambang ilegal). Keuntungan yang saya peroleh dari pengumpulan dan menjual batu bara berkisar antara Rp5 miliar sampai dengan Rp10 miliar setiap bulannya. Terkait kegiatan yang saya laksanakan (pungutan tambang ilegal) saya sudah berkoordinasi dengan Kabareskrim Bapak Komjen Pol Agus Andrianto dengan memberikan uang sebanyak tiga kali. Yaitu pada bulan September 2021 sebesar Rp2 miliar, Oktober 2021 sebesar Rp2 miliar, dan November 2021 sebesar Rp2 miliar. Uang tersebut saya serahkan langsung kepada Bapak Komjen Pol Agus Andrianto di ruang kerja beliau. Setiap bulannya, dari Januari 2021 sampai dengan Agustus 2021 sudah saya serahkan langsung. Sedangkan untuk koordinasi dengan Kapolres Bontang saya pernah memberikan bantuan Rp200 juta pada bulan Agustus 2021 dan saya serahkan langsung kepada Kasatreskrim Bontang AKP Asriadi di ruangan beliau. Saya mengenal Saudara Tampolin yang menjual batu bara ilegal dan saya kumpulkan sejak bulan Juni 2020 sampai Agustus 2021. Demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih Jenderal.”

Baca Juga: Sambo Marahi Chuck Putranto: Jangan Banyak Tanya, Saya Tanggung Jawab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya