SOLOPOS.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menemui tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu di Kartopuran, Solo, Selasa (7/7/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, mengunjungi kediaman Ketua Dewan Pembina Yayasan Mega Bintang, Mudrick Sangidu, di Kartopuran, Solo, Selasa (7/7/2020).

Kunjungan itu diklaim sebagai silaturahmi antarsahabat. Di siaran pers yang diterima Solopos.com, Rabu (8/7/2020), dalam pertemuan itu Gatot salah satunya membahas soal Pancasila.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menyatakan mengubah Pancasila menjadi Trisila atau apa pun namanya akan memantik kemarahan rakyat, tidak terkecuali keluarga besar Tentara Nasional Indonesia.

Ekspedisi Mudik 2024

Kasus Baru Masih Bermunculan, KLB Covid-19 Sukoharjo Diperpanjang Lagi? 

Sebagai eks prajurit TNI yang pernah disumpah untuk mempertahankan Pancasila dan UUD 1945, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengaku dapat memahami berbagai gerakan rakyat yang menentang RUU HIP. Termasuk gerakan di wilayah Solo dan sekitarnya.

Sedangkan Mudrick Sangidu mengatakan pertemuan aktivis Mega Bintang Solo Raya dengan Gatot berlangsung hangat dan cair. Pertemuan tersebut diakui membahas berbagai dinamika yang terjadi di tingkat daerah maupun nasional.

“Pembicaraan tentang perkembangan situasi dan kondisi terkini baik lokal maupun nasional tentu ada. Tapi tidak ada pembicaraan khusus kecuali hanya ngudarasa atas keadaan Indonesia yang saat ini diambang perpecahan,” tutur Mudrick kepada awak media.

Gibran Cawali Solo Selalu Pakai Celana Jins Hitam Di Setiap Blusukan, Kenapa Ya?

Mudrick mengatakan perpecahan itu jadi keniscayaan jika tidak segera dirajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa ini. Pertemuan dengan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo itu juga dihadiri aktivis Mega Bintang di Soloraya, seperti Rus Utaryono asal Sragen.

Menurut dia, diperlukan komunikasi oleh seluruh elemen bangsa baik tokoh agama, alim ulama dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama menjaga Pancasila sebagai dasar negara.

Positif Covid-19 Sukoharjo Tambah 3 Kasus Baru, 1 Pasien Meninggal

Pancasila harus diselamatkan dari rongrongan upaya memasukkan nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa. Dia mencontohkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Penuturan senada disampaikan Ketua Forum Ukhuwah Islamiyah DIY, Syukri Fadholi, kepada awak media. Menurut dia, semangat kebersamaan perjuangan harus senantiasa dijaga demi marwah bangsa dan tegaknya nilai-nilai Pancasila.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya