SOLOPOS.COM - Kusdinar Untung Yuni Sukowati (istimewa)

Sragen (Solopos.com) – Mantan orang dekat Untung Wiyono, mantan Bupati Sragen yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi APBD 2004-2010 Kabupaten Sragen senilai Rp 42,5 miliar, menduga adanya aliran dana untuk kepentingan politik Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Kusdinar Untung Yuni Sukowati (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut sumber Espos yang meminta jati dirinya disembunyikan tersebut, dana itu digunakan untuk pencalonan Yuni mulai dari legislator hingga menjadi Ketua DPRD Bumi Sukowati. Tidak sampai situ saja menurut dia ada aliran dana untuk kepentingan penyuksesan Yuni dalam Pilkada lalu. Di sisi lain, sumber yang telah pecah kongsi dengan Untung menduga ada aliran dana Kasda untuk pembangunan Dayu Park. Hanya saja dia tidak tahu rinci berapa anggaran yang mengalir ke pos-pos itu.
Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut sumber itu mengungkapkan skenario Untung Wiyono dalam Pilkada Sragen tahun 2005/2006. Menurut dia memang ada uang Rp 250 juta yang diserahkan atas perintah Untung kepada pasangan boneka Inggus Subaryoto-Mahmudi Tohpati. Menariknya, teknis penyerahan uang dilakukan oleh Agus Fatchur Rahman yang notabene Bupati Sragen saat ini. Agus yang ketika itu merupakan calon wakil bupati Sragen menyerahkan uang tersebut atas perintah Untung Wiyono. “Setahu saya yang nyerahin itu Pak Agus dulu,” ujarnya, Sabtu (16/7).

Dia menuturkan uang itu dimaksudkan untuk menyokong eksistensi pasangan calon bupati-wakil bupati Sragen sebagai rival pasangan Untung Wiyono-Agus Fatchur Rahman. Namun tidak diketahui dari mana uang itu berasa. Sebab untuk urusan uang menurutnya Untung selalu bermain sendirian. Lebih lanjut dia membenarkan pasangan Inggus-Mahmudi hanyalah pasangan boneka bentukan Untung demi suksesnya Pilkada 2005/2006. Sebab ketika itu tidak ada pasangan calon yang berani maju menantang pasangan Untung-Agus.

“Ketika itu biaya untuk dua pasangan ini tidak sampai Rp 2 miliar. Sangat ngirit. Sebab ibarat hanya untuk ngiras pantes, tidak butuh kampanye dan sebagainya,” kata sumber Espos. Sedangkan untuk Pilkada terbaru Sragen dia mengaku tidak tahu menahu sebab sudah tidak berada di pihak Untung. Secara terpisah, Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman mengaku lupa dengan peristiwa tersebut. Begitu juga saat ditanya ihwal besaran dana yang diserahkan untuk Inggus-Mahmudi, dia mengaku tidak ingat.

Inggus Subaryoto dan Mahmudi Tohpati saat ditanya Espos ihwal siapa yang menyerahkan uang Rp 250 juta, memilih bungkam. Alasannya tidak etis menyebut siapa yang menyerahkan uang karena justru bisa membuat situasi memburuk. Inggus hanya menyatakan siap buka-bukaan di hadapan penyidik Kejati Jateng pekan depan. Sedangkan Mahmudi menegaskan uang dari pasangan Untung-Agus F hanya Rp 200 juta terdiri Rp 125 juta untuk calon bupati dan Rp 75 juta untuk calon wakil bupati. Selain uang Rp 200 juta ada juga uang untuk tim sukses pasangan Inggus-Mahmudi.

Sementara itu, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, anak Untung Wiyono, saat dimintai konfirmasi mengatakan, dalam proses politik dana yang dipergunakan dari bisnis yang keluarga mereka jalankan. “Selain itu juga ada bantuan dari teman-teman pengusaha dan juga simpatisan. Kami adalah keluarga dengan latar belakang bisnis. Dan aset yang kami miliki sebelum Bapak menjabat Bupati jauh lebih banyak dibandingkan selama beliau menjabat atau sesudahnya,” ujar dia.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya