SOLOPOS.COM - Ivana Trump dan Melania Trump (Cnn.com)

Melania Trump geram lantaran mantan istri pertama suaminya, Ivana, mengaku sebagai ibu negara AS.

Solopos.com, WASHINGTON – Ibu Negara Amerika Serikat, Melania Trump, meradang mendengar pernyataan mantan istri pertama Donald Trump, Ivana, yang mengaku sebagai first lady. Melania menuding wanita itu sengaja mencari sensasi agar mendapat perhatian masyarakat.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Pernyataan kontroversial Ivana disampaikan dalam acara Good Morning America yang ditayangkan stasiun televisi ABC, baru-baru ini. Melalui acara itu, dia menyebut dirinya sebagai ibu negara lantaran merupakan istri pertama Trump.

“Pada kenyataannya saya adalah istri pertama Trump. Jadi, saya adalah ibu negara oke,” kata Ivana dalam acara tersebut seperti dikutip Washington Post, Selasa (10/10/2017).

Sebagai informasi, Ivana menikah dengan Trump pada 1977. Keduanya berpisah pada 1992 lantaran Trump berselingkuh dengan Marla Maples yang kemudian menjadi istri keduanya. Dari pernikahan itu, Ivana dan Trump dikaruniai tiga anak, Donald Jr, Ivanka, dan Erik.

Meski telah berpisah, Ivana mengaku masih menjalin komunikasi baik dengan mantan suaminya. Namun, dia tahu betul posisinya yang mungkin akan membuat Melania cemburu jika terlalu sering menghubungi Trump. “Saya punya nomor telepon Trump. Tapi, saya menahan diri tidak terlalu sering menghubunginya karena ada Melania,” sambung dia.

“Saya tidak mau membuat orang lain cemburu. Karena pasa dasarnya saya adalah istri pertama Trump. Saya first lady oke,” tandasnya.

Ucapan Ivana membuat Melania geram. Dia lantas menyampaikan tanggapan lewat juru bicaranya, Stephanie Grisham. Dia sangat tidak terima dengan pernyataan Ivana yang dianggap menghinanya. “Nyonya Melania Trump merasa senang tinggal di Gedung Putih. Dia sangat bangga dengan prannya sebagai Ibu Negara Amerika Serikat,” tutur Grisham.

Lebih lanjut, Melania menyinggung profesi Ivana sebagai penulis. Dia menuding Ivana sengaja membuat pernyataan kontroversial itu untuk mendongkrak penjualan buku terbarunya. Pasalnya, dalam waktu dekat Ivana bakal merilis buku bertajuk Raising Trump.

“Melania merasa terhormat dengan perannya sebagai first lady. Dia menggunakan statusnya untuk membantu orang lain, bukan menjual buku. Jadi, jelas tidak ada substansi penting dari pernyataan sang mantan. Dia [Ivana] hanya mencari perhatian dengan membuat sensasi,” pungkas Grisham. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya