SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di luar pagar Kedutaan Besar Russian di London, tempat warga Rusia di Inggris memberikan suara untuk Pemilihan Presiden Rusia, Minggu (18/3/2018)(JIBI/Solopos/Reuters/Hannah McKay)

Mantan agen rahasia Rusia, Sergei Skripal, dipastikan tewas karena racun saraf di rumahnya.

Solopos.com, JAKARTA — Racun saraf yang menyerang eks agen rahasia Rusia Sergei Skripal dan putrinya ternyata ditaruh di pintu depan rumah mereka.

Promosi BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Layanan Finansial bagi PMI di Korsel

Dilansir Reuters, Kamis (29/3/2018), pejabat anti terorisme Inggris Dean Haydon mengatakan pihaknya meyakini Skripal dan putrinya, Yulia, pertama kali terkena racun tersebut di pintu depan rumah.

“Para ahli telah mengidentifikasi adanya konsentrasi racun saraf tertinggi di pintu depan rumah mereka,” ungkap Scotland Yard dalam pernyataan terpisah. Baca juga: Rusia Dituding Simpan dan Produksi Racun di Inggris.

Skripal dan putrinya masih dalam kondisi kritis sejak ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku dekat pusat perbelanjaan di Salisbury, Inggris pada Minggu (4/3/2018). Seorang hakim Inggris menyatakan kemungkinan keduanya mengalami kerusakan otak permanen.

Ayah dan anak itu diketahui terpapar Novichok, racun saraf yang sangat kuat. Ini menjadi kasus pertama penggunaan racun saraf sejak Perang Dunia II.

Pemerintah Inggris meyakini Rusia berada di balik peristiwa itu. Sebagai bentuk protes, Inggris mengusir 23 diplomat Rusia dan menarik pulang duta besarnya di Moskow untuk sementara.

Langkah ini diikuti oleh sejumlah negara Uni Eropa (UE) dan aliansi Barat lainnya. Secara keseluruhan, tercatat 130 diplomat Rusia diusir dari negara-negara tersebut. Baca juga: Rusia Balas Usir 23 Diplomat Inggris.

Adapun Pemerintah Rusia membantah terlibat dalam penyerangan tersebut. Moskow balik menuding London sebagai dalangnya untuk menciptakan sentimen anti Rusia. Rusia juga telah balik mengusir 23 diplomat Inggris dari Moskow.

Pada 2004, Skripal ditahan badan intelijen Rusia karena dituding mengkhianati rekan-rekannya sesama agen Rusia ke badan intelijen Inggris. Namun, pada 2010 dia mendapat pengampunan dari Presiden Dmitry Medvedev sebagai bagian dari sebuah program pertukaran mata-mata.

Pertukaran mata-mata itu mencakup 10 agen Negeri Beruang Merah yang ditahan di AS. Pertukaran yang dilakukan di bandara di Wina, Austria itu merupakan yang terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin pada 1991. Sejak tinggal di Inggris, Skripal tidak lagi menjadi sorotan hingga akhirnya ditemukan tak sadar di Salisbury.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya