Solopos.com, SOLO — Soloraya atau yang dahulu Karesidenan Surakarta tercatat memiliki puluhan pabrik gula yang mengecap manisnya komoditas itu pada masa kolonial. Kini, kabar pabrik-pabrik gula itu mayoritas nelangsa karena berhenti beroperasi. Sebagian lagi disulap menjadi destinasi wisata bangunan cagar budaya (BCB), serta sisanya mangkrak tak terurus hingga dilego.
Theo Stevens dalam Semarang, Central Java and World market 1870 – 1900, in Nas, Peter J.M. 1986, menyebut perkembangan gula di Jawa sangat didukung oleh iklim dan tanah di Jawa yang cocok untuk tanaman tebu.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.