SOLOPOS.COM - Mangut Ikan Pe (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto)

Mangut Ikan Pe (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto)

Dalam khazanah masakan Jawa, terdapat lauk yang menjadi ciri khas dan terkenal karena rasanya mantap. Dia adalah mangut, sajian masakan berkuah santan yang memiliki rasa bervariasi yaitu gurih, asam dan terutama pedas. Cirinya mudah dikenali, yaitu warna kuah kuning keemasan, ada potongan cabai rawit merah dan hijau yang mengambang. Selain itu juga irisan belimbing wuluh yang kecut dan tomat sayur warna kehijauan yang segar. Sekali seruput, dijamin bakal nagih lagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sajian ini bisa ditemukan di banyak rumah makan yang menghidangkan masakan Jawa. Di Solo, ada beberapa tempat yang juga menghadirkan mangut dalam beragam aroma dan keunikan masing-masing. Seperti di Warung Makan Ma-Ja (Masakan Jawa) Hj Karsi yang terletak di sisi barat Kantor Kecamatan Laweyan, Jl dr Radjiman Solo. Ada puluhan menu masakan Jawa yang disajikan ke dalam panci-panci tak jauh dari pintu masuk. Pengunjung tinggal menunjuk kuliner yang akan disantap.

Salah satu menu kuliner di lokasi tersebut yakni mangut ikan pe, ikan tengiri, ikan kakap dan ikan jambal. “Semua di sini istimewa, semua laris dan disukai pelanggan,” kata Hj Karsi, sang pemilik warung. Semua disajikan dengan kuah kental dengan rasa pedas dan segar. Bumbu seperti kencur, kunir, membuat aroma makin sedap dan makin menguatkan cita rasa masakan khas Jawa. Harga per porsi semua mangut di Ma-Ja Rp 12.000.

Warung makan lainnya yang pantas jadi sasaran keplek ilat adalah warung makan masakan Jawa Wora-Wari di Jl Wora-Wari, Solo. Cara menemukan warung yang memiliki bangunan permanen ini cukup mudah, dari pertigaan Pengadilan Negeri (PN) Solo di depan gerbang utama kompleks THR Sriwedari ke arah utara sampai simpang empat PT Tiga Serangkai, kemudian ke barat. Warung yang memiliki halaman luas ini di sisi kiri jalan. WM ini khusus menyajikan masakan Jawa, berdiri sejak enam tahun lalu.

Pemilik WM Wora-Wari, Ny Kadi, menyebut mangut termasuk yang paling banyak dicari, khususnya orang dari luar Solo. “Orang dari Semarang, Malang, Surabaya, suka nyari mangut ini, mungkin kangen karena mangut banyak diolah di daerah Jawa pesisir,” terang dia. Di daerah pesisir memang melimpah ikan pe yang biasa disebut ikan pari. Konsumen lebih memilih ikan asap pe daripada ikan lainnya, seperti lele atau kuthuk.

Sangit lebih sip
“Dulu saya pernah mencoba mangut lele dan kuthuk tapi rupanya kurang diminati, lebih sedap ikan pe asap, ada aroma asap sangit yang membuat lebih enak dan khas,” imbuh wanita berusia setengah abad ini. Mangut ikan pe asap memang mantap. Setiap sendok kuah mangut sangat nikmat sehingga sayang jika disisakan. Daging ikan pe yang lembut, gurih dan terutama berbau sangit menambah kenikmatan. “Mangutnya boleh sama tapi kalau tidak sangit, ada sesuatu yang kurang. Makanya kami sediakan ikan pe asap yang memang sangit itu,” ujar dia.

Untung di tempat makan tersebut ada sebuah kipas angin besar sehingga nyaman pengunjung yang kepedasan dan keringat bercucuran menyantap mangut yang galak tendangan rasa pedasnya itu. Dijamin, mangut ikan asap bikin huh hah huh hah bibir. Harganya pun murah, Rp 5.000 per porsi.

Hal serupa juga disampaikan pemilik WM Amanah, Tini, 42, yang letak warungnya di jantung bisnis kuliner Pabelan, depan kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). WM Amanah juga memasukkan daftar mangut ke dalam menu masakan. Ada beragam mangut, dari mangut ikan asap, lele dan tongkol. “Sering variasi, kadang lele, kadang tongkol atau ikan asap, biar yang jajan tidak bosan. Bumbunya sama dengan yang lain, ada bawang merah, bawang putih, tomat,” katanya.

Ahmad Hartanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya