SOLOPOS.COM - Pekalongan Mangrove Park (Sumber: Pekalongankota.go.id)

Solopos.com, PEKALONGAN — Kota Pekalongan yang berada di pesisir pantai utara Jawa Tengah yang terancam tenggelam memiliki potensi wisata bahari yang cukup kaya. Salah satunya adalah Pusat Informasi Mangrove (PIM) yang kini telah dirintis menjadi destinasi wisata (DTW) dengan nama Pekalongan Mangrove Park pada 2019 lalu. DTW ini dikelola oleh Dinas Perikanan, Peternakan dan Kelautan bekerjasama dengan Kelompok Pengawas Masyarakat.

Dikutip dari Pekalongankota.go.id, Rabu (1/12/2021), ekowisata ini dikembangkan untuk mengajak masyarakat agar ikut serta berperan aktif menjaga ekosistem pesisir. Pekalongan Mangrove Park ini dulunya merupakan tambak udang yang rentan abrasi dan sekarang dialihfungsikan sebagai tempat penanaman mangrove.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain untuk pencegahan terhadap ancaman abrasi air laut yang semakin menggerus daratan di wilayah ini, Pekalongan Mangrove Park juga difungsikan sebagai tempat wisata di mana pengunjung bisa menikmati pemadangan pohon-pohon mangrove yang hijau dan asri.

Menyusuri lorong cinta
Menyusuri lorong cinta (Sumber: Pekalongakota.go.id)

Baca Juga: Koin Kuno Ditemukan di Area Sawah Pekalongan, Beratnya 6 Kg!

Pengunjung juga bisa berkeliling dan menyusuri lorong-lorong rawa di antara pepohon mangrove yang biasa disebut dengan lorong cinta dengan menggunakan kapal sewaan. Pohon-pohon mangrove yang ada di tempat ini bukan hanya ditanam oleh pemerintah saja tetapi juga dari berbagai kalangan yang peduli terhadap lingkungan di Pekalongan. Pihak pengelola dalam hal ini siap menerima siapa saja yang berpartisipasi dalam menanam pohon mangrove.

Terdapat sebuah menara pandang di Pekalongan Mangrove Park ini yang bisa digunakan untuk melihat seluruh pemandangan dari ketinggian. Namun menara ini hanya bisa menampung tiga orang saja sehingga pengunjung harus antre. Di menara ini, pengunjung bisa melihat pemandangan indah berupa matahari terbenam (sunset) yang terlihat di atas pohon-pohon mangrove.

Kegiatan lain yang bisa dilakukan di DTW ini adalah menanam bibit mangrove, memancing, menyaksikan koleksi flora dan fauna, khususnya burung yang bersarang di hutan mangrove, menyaksikan budidaya ikan catamaran, menambah ekosostem pesisir di perpustakaan yang tersedia dan masih banyak lagi.

Baca Juga:Gobyos! Cuaca Panas Ekstrem Melanda Jateng & Jogja

Untuk masuk ke area ekowisata ini, pengunjung hanya membayar Rp4000 per orang. Untuk biaya tambahan yang harus anda keluarkan ketika berwisata ke Mangrove Park Pekalongan yaitu retribusi parkir kendaraan wisata. DTW ini buka setiap har dari jam 08.00 WIB hingga 18.00 WIB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya