SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Pengelola Pura Mangkunegaran mengonfirmasi halaman depan Pura Mangkunegaran atau disebut Pamedan sebelah selatan bakal dijadikan ruang parkir kendaraan seiring proyek penataan bangunan strategis oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).</p><p>Hal ini sesuai yang dikhawatikan sejumlah pihak bahwa kawasan itu yang dipasangi <a title="Paving Block Pura Mangkunegaran Solo Dikritik" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180425/489/912353/paving-block-pura-mangkunegaran-solo-dikritik">paving block </a>&nbsp;itu akan jadi lahan parkir. Pemasangan paving dirisaukan sejumlah pihak karena bisa mengurangi porsi ruang terbuka hijau di Kota Solo.</p><p>Pelaksana Tugas (Plt) Pengageng Kabupaten Mondropuro Mangkunegaran, R.T. Supriyanto Waluyo, membenarkan tanah di lapangan pamedan dan kavelari bakal ditutup paving block. Setalah dipasangi paving, halaman depan Pura Mangkuegaran itu kemudian dimanfaatkan untuk ruang parkir kendaraan.</p><p>Dia memastikan pelaksanaan proyek dari Kementerian PURR tersebut sudah atas sepengetahuan dan persetujuan K.G.P.A.A. Mangkunagoro IX. &ldquo;Depan [Pura Mangkunegara] nanti buat taman parkir. Itu rencana pemerintah dengan kami. Kalau proyek sudah berjalan, beliau [K.G.P.A.A. Mangkunagoro IX] otomatis telah memberikan persetujuan,&rdquo; kata Supriyanto kepada Solopos.com di Pura Mangkunegaran, Selasa (24/4/2018).</p><p>Supriyanto menerangkan paving block bakal dipasang halaman <a title="Mangkunegaran Siap Mediasi soal Revitalisasi Eks PG Colomadu, Ini Syaratnya" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180407/494/908664/mangkunegaran-siap-mediasi-soal-revitalisasi-eks-pg-colomadu-ini-syaratnya">Pura Mangkunegaran </a>&nbsp;sisi barat maupun timur. Pura Mangkunegara bakal lebih mengoptimalkan pemanfaatan lapangan pamedan untuk parkir. Sedangkan lahan di depan gedung Kavaleri bakal diprioritaskan untuk penyelenggaraan acara.</p><p>Halaman Pura Mangkunegaran sisi barat tersebut baru diperbolehkan untuk parkir jika tak digunakan untuk acara dan lapangan pamedan tak mampu lagi menampung kendaraan parkir. &ldquo;Kami fleksibel saja. Masyarakat mau parkir di depan nanti ya silakan. Mau pinjam tempat untuk acara juga silakan. Kalau acaranya pantas ya disetujui, kalau tidak ya ditolak,&rdquo; jelas Supriyanto.</p><p>Supriyanto menyadari pemasangan paving block di halaman Pura Mangkunegara tersebut bakal mengurangi ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Solo. Namun, dia menganggap pemasangan paving kini dibutuhkan untuk kepentingan yang lebih besar.</p><p>Supriyanto menyebut retribusi parkir kendaraan di halaman Pura Mangkunegaran masuk ke dana kas pengelola Pura Mangkunegaran. Uang pemasukan itu kemudian bisa dioptimalkan untuk membiayai operasional Pura Mangkunegaran.</p><p>&ldquo;Retribusi parkir nanti masuk ke <a title="Perwakilan Mangkunegaran Tak Datang, Mediasi Revitalisasi Eks PG Colomadu Batal" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180407/494/908662/perwakilan-mangkunegaran-tak-datang-mediasi-revitalisasi-eks-pg-colomadu-batal">Mangkunegaran</a>. Kami mendatangkan manfaat untuk Mangkunegaran. Pemasukan dari itu bisa dipakai untuk perawatan Pura Mangkunegaran. Rencananya paving juga bakal dilengkapi ornamen biar kelihatan indah seperti di kota lama Jakarta. Kalau seperti itu kan juga bisa menarik perhatian,&rdquo; jelas Supriyanto.</p><p>Supriyanto memastikan petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng) turut mengawasi proses revitalisasi kawasan Mangkunegaran yang antara lain menyasar halaman Pura, Panti Putro, dan pembangunan kembali ruang kereta kuda. Dia menceritakan petugas BPCB Jateng telah meneliti kondisi tanah halaman Pura Mangkunegaran.</p><p>Supriyanto tidak mengetahui secara pasti metode penelitian yang mereka lakukan. Hanya, berdasarkan informasi yang dia peroleh, petugas BPCB belum menemukan adanya potensi benda bersejarah tersimpan di dalam tanah halaman Pura Mangkunegara.</p><p>Sementara itu, Supriyanto tak menampik K.G.P.A.A. Mangkunagoro IX sempat menolak pamedan Pura Mangkunegaran dijadikan ruang parkir. Sikap K.G.P.A.A. Mangkunagoro IX kemudian berubah dengan berbagai pertimbangan.</p><p>Berdasarkan catatan Solopos.com, juru bicara Tim Penataan Aset Pura Mangkunegaran (PAM), Didik Wahyudiono, sempat bicara kepada wartawan pada Sabtu (17/6/2017) lalu, bahwa Sri Paduka Mangkunagoro IX tidak pernah mengizinkan kawasan Pamedan Pura Mangkunegaran dipakai sebagai lahan parkir sesuai rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.</p><p>Dia menyebut Sri Paduka Mangkunagoro IX juga tidak merestui kawasan Pamedan dimanfaatkan sebagai area publik meski nantinya dipasang paving oleh pemerintah menggunakan dana APBN.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya